REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Pernyataan dari Kevin Lee, petarung bela diri campuran (MMA) asal Amerika Serikat yang memutuskan menjadi seorang mualaf telah menuai perhatian luas. Dalam sebuah perbincangan yang disiarkan secara daring, belum lama ini, Kevin menyebut Islam sebagai agama yang penuh dengan rasa persaudaraan atau lazim dikenal sebagai ukhuwah Islamiyah.
Dengan nada bahagia, ia menyebut telah menemukan persaudaraan yang kental di sesama muslim.
Lantas, siapa sebenarnya sosok Kevin Lee? Pria berusia 30 tahun ini merupakan atlet bela diri yang berkecimpung di Eagle Fight Championship (EFC).
EFC adalah organisasi tarung serupa Ultimate Fighting Championship (UFC). EFC merupakan milik mantan atlet legendaris UFC, Khabib Nurmagomedov.
Lee sendiri juga pernah berkarier di UFC dari 2014 sebelum hijrah ke EFC pada 15 Desember 2021.
Pemilik tinggi 1,75 meter itu bertarung di kelas welterweight. Lee memiliki dasar ilmu beladiri Jiujitsu Brasil.
Rekornya di dunia tarung adalah 19-7. Mayoritas kemenangan yang ia torehkan berasal dari kuncian dan angka yang sama-sama delapan. Adapun tujuh kekalahan yang ia derita berasal daei satu KO, tiga kuncian, dan tiga angka.
Saat ini, ia masih punya sisa kontrak tiga tahun di EFC. Namun, pemilik berat 77 kilogram ini terakhir kali bertarung sudah cukup lama, yakni pada 11 Maret 2022.
Kala itu ia bertanding melawan Diego Sanchez. Lee memenangkan laga dengan keunggulan angka.
Terkait keislamannya, dia memutuskan diri memeluk Islam tahun lalu, hal yang paling memotivasinya untuk terus memelihara keislamannya adalah the brotherhood of Islam atau ukhuwah Islamiyah.
“Saya memiliki seorang anak sekarang. Saya ingin jadi pribadi yang lebih baik maka itu saya masuk Islam, saya sekarang seorang muslim. Di sini saya merasakan kekuatan persaudaraan Islam yang sungguh luas. Semakin banyak bertemu dengan muslim, saya diterima dan semakin banyak memiliki saudara,” kata Kevin.