Kamis 12 Jan 2023 06:55 WIB

Disdagin Kota Bandung Awasi Komoditas Rawan Naik Harga

Disdagin Kota Bandung terus memantau ketersediaan komoditas pokok.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah seusai menghadiri rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Rabu (11/1/2023).
Foto: REPUBLIKA/Dea Alvi Soraya
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah seusai menghadiri rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Bandung di Balai Kota Bandung, Rabu (11/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Dalam upaya mengendalikan inflasi, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung terus memantau ketersediaan komoditas dan harganya. Menurut Kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah, ada sejumlah komoditas yang rawan mengalami kenaikan harga, sehingga berpotensi memengaruhi laju inflasi.

Komoditas tersebut, antara lain cabai dan bawang. Elly mengatakan, kedua komoditas tersebut ketersediaannya sangat dipengaruhi kondisi cuaca. Terlebih sejak akhir tahun lalu sering turun hujan.

Selain itu, komoditas telur ayam dan daging. Menurut dia, ketersediaan telur dan daging ini mesti terus dijaga, terutama menjelang bulan Ramadhan nanti. “Itu komoditas yang memang selalu menjadi primadonanya begitu. Itu yang harus kita jaga,” kata Elly di Balai Kota Bandung, Rabu (11/1/2023).

Menurut Elly, menghadapi bulan Ramadhan 2023, pemantauan ketersediaan komoditas bahan pokok akan terus dilakukan. Apalagi biasanya menjelang bulan puasa permintaan meningkat.

Ia mengatakan, dinasnya sudah mengundang para distributor untuk melaporkan kondisi ketersediaan komoditas pokok di Kota Bandung. “Monitor tidak hanya ke pasar, tapi juga swalayan, juga termasuk memastikan ketersediaan. Kita meminta data dari distributor, juga dari Bulog, dan juga dari Aprindo (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia) toko-toko swalayan di Kota Bandung,” kata Elly.

Minyakita

Sejauh ini, Elly mengeklaim stok komoditas masih terbilang aman. Harga komoditas di pasaran wilayah Kota Bandung pun disebut relatif stabil dan terkendali. “Aman, insyaallah. Walaupun memang untuk minyak goreng curah kemasan, Minyakita, itu cukup langka,” ujar Elly.

Menurut Elly, peminat minyak goreng curah kemasan yang diluncurkan pemerintah tersebut terbilang tinggi. Ia menilai, kemasan menjadi salah satu faktornya. Selain itu, kata dia, harganya juga terbilang terjangkau, Rp 14 ribu per liter. Karena itu, ia mengatakan, stok Minyakita di pasaran berkurang. “(Minyakita) memang agak berkurang, tapi bukan berarti tidak ada,” kata dia.

Sementara stok minyak curah eceran, menurut Elly, masih berlimpah. Begitu juga minyak goreng kemasan premium. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement