ICIMS FAI UMS Bahas Teknologi Terkini dan Teknologi Zaman Nabi Sulaiman
Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
International Conference on Islamic and Muhammadiyah Studies seri ketiga digagas oleh UMS secara daring. | Foto: Tangkapan layar
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Solo (FAI UMS) kembali menyelenggarakan International Conference on Islamic and Muhammadiyah Studies (ICIMS) seri ketiga. Konferensi internasional ini merupakan bagian dari International Summit on Science, Technology, and Humanity (ISETH) ke 8 UMS.
Kegiatanberlangsung secara online melalui Zoom meeting pada 11-12 Januari 2023. Sedangkan tema yang diangkat adalah Strengthening Religious Values in A Competitive Era: Role of Islamic and Muhammadiyah Studies.
Rektor UMS Sofyan Anif menerangkan agenda ini menjadi platform untuk bertukar pikiran. "Konferensi ini bertujuan menjadi tempat para ahli, peneliti, dan akademisi untuk membagikan hasil penelitian mereka serta untuk memperkuat kolaborasi dan networking," katanya.
Fauzan bin Noordin dari International Islamic University Malaysia sebagai salah satu keynote speaker menyampaikan di era yang kompetitif, dilema sosial, dan kemampuan canggih Artificial Intelligence (AI) diperlukan adanya integrasi pengetahuan untuk pengembangan di masa depan.
"Allah mengingatkan kita bahwa teknologi seharusnya digunakan untuk bersyukur kepada Allah, bukan untuk ingkar kepada Allah," kata Dato Fauzan ketika menjelaskan isi surah dari QS An-Naml 39 dan 40.
Sementara itu, salah satu peserta seminar bertanya kepada Dato Fauzan berkaitan dengan cerita Ratu Balqis dan penggunaan teknologi di zaman ini. Di mana teknologi saat ini bisa menyalurkan audio visual secara langsung.
"Tetapi teknologi Raja Sulaiman, dahulu tidak hanya suara atau visual dari Balqis tetapi Balqis sendiri secara nyata," jawab Dato Fauzan.
Selain Dato Fauzan diundang juga Ugi Suharto Adjunct Professor dari Raja Zarith Sofiah Centre for Advance Studies on Islam, Science, and Civilisation (CASIS) Universiti Teknologi Malaysia Bakri Muhamed Bakhet Ahmed dari University of the Holy Quran Sudan, dan Muhammad Abdul Fattah Santoso dari UMS untuk menjadi keynote speaker dalam konferensi ini.