REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan keseriusannya dalam mendorong investasi untuk kemajuan nasional. Erick mengatakan, penyederhanaan birokrasi di pemerintahan menjadi salah satu kunci untuk merealisasikan hal tersebut.
Ia menilai alur birokrasi yang menyulitkan bisa menimbulkan dampak buruk terhadap kemajuan bangsa ke depan. Salah satunya. yakni mampu menjadi penghalang datangnya investasi ke Tanah Air.
"Birokrasi yang rumit adalah musuh investasi, menghalangi inovasi, dan bikin semuanya serbalamban. Ini mental kuno," kata Erick Thohir.
Terlebih lagi, lanjut dia, kemajuan teknologi pada saat ini memungkinkan semua bisa terjadi. Erick menyampaikan era digitalisasi seperti sekarang menuntut lebih cepat dan dinamis, tetapi tetap waspada.
Ia telah membuktikan hal itu dengan mendorong hadirnya transformasi di BUMN. Berkat gagasan tersebut kini negara sudah bisa menuai dampak positif nyata.
Selama tiga tahun memimpin BUMN, Erick Thohir menaikan pendapatan BUMN dari Rp 13 triliun menjadi Rp 124,7 triliun. Tercatat di kuartal III 2022, laba BUMN sudah tercatat sebesar Rp 155 triliun.
Dia berharap, keberhasilan transformasi di BUMN bisa menginspirasi pemda sehingga pelayanan yang meningkat, bisa diimbangi dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Saya berharap pemda juga dapat memangkas birokrasi rumit sehingga tercipta kondisi investasi yang sehat bagi daerah," katanya.