Penghimpunan Zakat ASN Wonosobo Dinilai Belum Optimal
Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Yusuf Assidiq
Pentasyarufan Zakat BAZNAS Wonosobo Tahun 2022, di Pendopo Selatan, Kabupaten Wonosobo, Rabu, (11/01/2023). | Foto: Dok. Pemkab Wonosobo
REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Penghimpunan zakat 2022 melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, yang bersumber dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMD hanya tembus Rp 2,4 miliar.
Untuk itu, Wakil Bupati Wonosobo Muhammad Albar meminta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan BUMD lebih aktif mengimbau karyawan di lingkungan kerja masing-masing untuk menyalurkan zakat, infak, dan sedekahnya melalui Baznas.
“Saya menilik fakta bahwa baru 30 persen karyawan dan karyawati Muslim di lingkungan Pemkab Wonosobo dan BUMD yang sudah menyalurkan zakat penghasilannya melalui BAZNAS. Peningkatan persentase muzakki ini saya harap dapat diupayakan sebagai pendorong kemajuan daerah," ujar Albar, Kamis (12/1/2023).
Ia menyampaikan, pemkab meminta BAZNAS dapat mengelola dan mendistribusikan zakatnya tepat sasaran dan sesuai ketentuan syariat islam. Selain itu, juga mampu meningkatkan kapabilitas dan akuntabilitasnya agar kepercayaan para muzakki terus terjaga.
“Saya minta BAZNAS senantiasa melakukan terobosan-terobosan yang mampu meningkatkan kemanfaatan zakat, serta meningkatkan komunikasi dan sosialisasi terkait manfaat dan hikmah zakat terhadap para calon muzakki, sehingga potensi zakat yang ada dapat tergali secara lebih optimal dan berkualitas,” katanya.
Albar berharap, pentasyarufan zakat mampu menggugah dan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam berzakat sekaligus dapat mendukung upaya daerah dalam mengatasi kemiskinan serta masalah sosial lainnya.
Zakat diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan, membantu meringankan beban perekonomian masyarakat, serta menggerakkan perekonomian daerah.
Sementara itu, Ketua BAZNAS Wonosobo H Priyo Purwanto menyampaikan, sasaran pentasyarufan zakat diprioritaskan kepada perwakilan disabilitas, anak-anak kurang mampu, dan anak sekolah Tingkat SD/MI, SMP/MTS swasta. Hal ini, guna membantu mengurai masalah sosial di Wonosobo.
“Mulai pekan depan kami akan meningkatkan intensitas sosialisasi agar muzakki benar-benar memahami manfaat dari zakat. Kami juga mengajak bersama bergandeng tangan bagaimana manfaat pentasyarufan zakat sampai seluruh desa,” kata Priyo.
Guna mengapresiasi dan meningkatkan perolehan zakat, BAZNAS Wonosobo memberikan penghargaan bagi Unit Pengelola Zakat (UPZ) yang berprestasi. Di antaranya UPZ Muzakki Terbanyak diraih Kemenag Wonosobo, UPZ Penyetoran Teraktif oleh Disparbud Wonosobo, UPZ Pelaporan Penyetoran Teraktif oleh Diskominfo
Kemudian, UPZ Penyetoran Terbanyak oleh Dinas Kesehatan, dan UPZ Pembantu Pentasyarufan Terbanyak oleh Sekretariat Daerah Wonosobo. Ada pula, UPZ Tertib Pencatatan Muzakki diraih BPPKAD Wonosobo.
Selain juga, BUMD Penyetoran Teraktif oleh PT Global Dharma Asli, BUMD Penyetoran Terbanyak oleh PDAM Wonosobo, Setoran Teraktif Perorangan oleh Heri Eko Prasetyo, dan Setoran Terbanyak Perorangan oleh dr Ai Suratman.