Kamis 12 Jan 2023 11:36 WIB

Potret Chaos Penerbangan AS

Jumlah total penerbangan yang terganggu mencapai 10.900 dan masih meningkat.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Orang-orang menunggu di Bandara LaGuardia di New York, AS, 11 Januari 2023. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pada 11 Januari bahwa operasi penerbangan secara bertahap dilanjutkan di seluruh Amerika Serikat setelah dihentikan sementara karena pemadaman sistem FAA.
Foto: EPA-EFE/SARAH YENESEL
Orang-orang menunggu di Bandara LaGuardia di New York, AS, 11 Januari 2023. Administrasi Penerbangan Federal (FAA) mengatakan pada 11 Januari bahwa operasi penerbangan secara bertahap dilanjutkan di seluruh Amerika Serikat setelah dihentikan sementara karena pemadaman sistem FAA.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Sektor penerbangan Amerika Serikat (AS) berharap jadwal terbang kembali normal pada Kamis (12/1/2023) setelah Federal Aviation Administration (FAA) menunda ribuan penerbangan. Masalah sistem komputer memaksa pemadaman sistem sehingga terjadi penundaan dua jam untuk semua penerbangan dari AS sehari sebelumnya.

Menurut FlightAware, hampir 9.600 penerbangan ditunda, dan lebih dari 1.300 dibatalkan dalam gangguan penerbangan domestik pertama dalam sekitar dua dekade di AS. Banyak pejabat industri membandingkan penghentian tersebut dengan apa yang terjadi setelah serangan teror pada 11 September 2001.

Jumlah total penerbangan yang terganggu mencapai 10.900 dan masih meningkat. Namun pejabat maskapai menyatakan keyakinan bahwa operasi normal sebagian besar dapat kembali pada  Kamis waktu setempat.

Maskapai besar seperti Southwest Airlines Co (LUV.N), United Airlines (AAL.O), Delta Air Lines (DAL.N) dan American Airlines (AAL.O) semuanya melaporkan 40 persen atau lebih penerbangan ditunda atau dibatalkan pada Rabu (11/1/2023).

Pejabat FAA mengatakan tinjauan awal melacak pemadaman ke file database yang rusak, meski tidak ada bukti serangan siber. Penyelidikan dikatakan terus berlanjut. File yang sama merusak sistem utama dan cadangannya.

"Kami tengah bekerja untuk menunjukkan lebih lanjut penyebabnya sehingga masalah dapat dihindari di masa mendatang," kata pejabat FAA yang meminta anonim.

Menteri Transportasi AS Pete Buttigieg mengatakan bahwa ground stop adalah panggilan yang tepat untuk memastikan pesan terkirim dengan benar. Menurutnya tidak ada bukti langsung serangan dunia maya. Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden masih percaya pada Buttigieg.

Buttigieg mengatakan bahwa sistem cadangan mulai berlaku pada Selasa, tetapi muncul pertanyaan tentang kinerja sistem yang menyebabkan sistem di-boot ulang sepenuhnya. Ini kemudian mendorong FAA untuk mengeluarkan ground stop sekitar pukul 7.30.

FAA mengatakan, bahwa sistem Notice to Air Missions (NOTAM) AS gagal. Namun mengatakan tepat sebelum pukul 9.00 bahwa operasi lalu lintas udara normal dilanjutkan secara bertahap.

NOTAM adalah sistem penting yang membuat pilot dan personel penerbangan lainnya mengetahui status bandara di seluruh negeri. Sistem ini dapat menawarkan informasi tentang penutupan landasan pacu, bahaya adanya burung dan hambatan lainnya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement