REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- HD Sutisno Institute menggelar Dialog Kebangsaan dengan mengundang Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian sebagai narasumber. Gelaran yang mengusung tema "Memperkuat Integrasi dan Karakter Bangsa dalam Rangka Mewujudkan Keadilan dan Kesejahteraan" itu berlangsung di Bandung.
Sutisno yang merupakan sesepuh Jawa Barat dan Pendiri Pasar Induk Caringin di Bandung itu berharap agar ajang silaturahmi para tokoh ini dapat mempererat persaudaraan dan bersinergi memajukan karakter dan ekonomi bangsa.
"Saya harap kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi bagi para tokoh atau pimpinan di Jabar, khususnya. Saling mempererat persaudaraan serta bersinergi untuk memajukan karakter dan ekonomi Indonesia," ujar Sutisno, seperti dilansir pada Kamis (12/1/2023).
Menyambut pernyataan Sutisno, Agus segera membuka forum Dialog Kebangsaan dengan mengatakan bahwa karakter bangsa yang kuat tentu tidak akan hadir begitu saja, dan harus disiapkan bersama.
"Maka, hari ini saya undang langsung pakar pembangunan karakter yang merupakan sahabat saya juga, yaitu Pak Ary Ginanjar. Saya berharap Pak Ary bisa memberikan pencerahan kepada masyarakat Indonesia di tengah keterbelahan," kata Agus.
"Harapannya setelah sesi dari Pak Ary ini kita bisa saling mempererat harmonisasi, solidaritas tinggi. Mudah-mudahan ESQ ini menjadi perekat bagi seluruh bangsa Indonesia baik lintas golongan, lini, komunitas, dan lainnya," lanjutnya.
Bicara soal keterbelahan yang telah disinggung Agus, maka Ary dalam kesempatan itu mengingatkan bahwa tidak berubah nasib suatu kaum sebelum mereka mengubah jiwanya. "Maka bangunlah jiwanya, bangunlah bangsanya (badannya)," ujar Ary.
Pria asal Bandung itu meyakinkan para tokoh Jabar bahwa Tuhan sangat dekat dengan kita, Tuhan bersama kita. "Untuk itu, nyalakan dulu dan yakini Pancasila yang pertama, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa," ucapnya.
"Kemudian diingatkan kembali soal apa yang menjadi fokus kita saat ini? Apakah pertemuan ini fokusnya kepada problem atau solusi? Kalau fokus ke problem, Anda akan pusing. Jadi fokuslah pada solusi dan cari jalan keluar yang positif," kata dia menambahkan.
Untuk menambah rasa antusiasme partisipan yang hadir, sang motivator mengajak warga Jawa Barat senantiasa menggelorakan semangat “Manuk Dadali” (burung Garuda).
Lagu ciptaan Sambas Mangundikarta ini menunjukkan sikap nasionalisme yang dimiliki warga Jawa Barat. Wujud kebanggaan bangsa terhadap negaranya. Persatuan bangsa dalam kemajemukan dan semangat Bhineka Tunggal Ika.
"Semangat ‘kasundaan’ Jawa Barat telah menginspirasi semangat bangsa dan negara. Makna terkandung lewat lagu ‘Manuk Dadali’ sarat pesan nasionalisme. Bangsa ini memiliki kemauan menjadi negara besar dan sejahtera bangsanya,” ujar Ary.
Menurut dia, semangat “kasundaan” Jawa Barat sejatinya dapat memberikan kontribusi terdepan bagi kemajuan bangsa dan negara mendatang.
Usai kegiatan, Ary Ginanjar mendapat apresiasi dari Burhanudin Abdullah sembari memberikan topi khas Sunda kepada Motivator Indonesia sebagai penghargaan. Menurut dia, Ary Ginanjar sudah dikenal banyak orang. Sama halnya dengan ia yang dari dulu sudah tahu soal ESQ dan trainingnya.
"Saya terkesan dengan apa yang dilakukan oleh pendiri ESQ, yaitu Pak Ary. Sungguh mengagumkan bisa bertahan dengan fondasi yang kuat selama 20 tahun lebih secara konsisten," ujarnya.
Menurut dia, Ary Ginanjar selalu melakukan segala upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya karakter dan moral bangsa. Lalu, upaya-upaya perubahan secara mental, moral, dan spiritual.
Selain itu, Direktur HD Sutisno Institute Agung Suryamal bersyukur bisa menghadirkan Ary Ginanjar sebagai narasumber. Baginya, pesan yang disampaikan Ary Ginanjar bisa menjadi pencerah bagi seluruh anak bangsa ke depan.
"Apa yang disampaikan Pak Ary luar biasa bagus. Menjadi salah satu pencerah dan juga mempererat harmonisasi solidaritas di kalangan anak bangsa," ujar Agung.
"Mudah-mudahan ke depan ESQ menjadi sebagai perekat bagi seluruh anak bangsa di Indonesia, baik lintas golongan maupun lintas agama," katanya.