REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM – Roti-roti yang telah memasuki tanggal kedaluwarsa biasanya akan berakhir sebagai pakan ternak. Tetapi di Belanda, pembuat roti akan menyulapnya menjadi roti yang segar dan enak sehingga dapat dijual kembali kepada konsumen.
Sekitar 700 ribu potong roti ditemukan tergeletak di rak pada sore hari. Kini pembuat roti Belanda menemukan teknik yang menarik untuk mendaur ulang kelebihan roti agar layak untuk dimakan kembali.
Dilansir dari Gulf Today, Kamis (12/1/2023), mereka menghilangkan alergen potensial atau zat yang dapat memicu reaksi alergi terlebih dahulu. Jadi biji wijen, kacang-kacangan, semuanya dengan daging, protein hewani, disisikan. Sisanya ditumpuk dan langsung masuk ke mesin.
Tiga pembuat roti, yang berasal dari kota Westervoort, Belanda bagian timur, merasa bahwa sekitar 20 hingga 30 persen roti lama dapat didaur ulang. Caranya, roti tersebut dikeringkan dan ditumbuk halus. Membuat kembali seperti semula kemudian ditambahkan oleh pembuat roti ke adonan baru mereka.
Proyek tersebut mendapat subsidi dari Uni Eropa. Itu mendaur ulang 10 ribu kilo roti setiap tahun. Namun mereka berencana menaikkan target menjadi 100 ribu kilo.
Tahap tersulitnya adalah meyakinkan kembali kepada pembeli untuk membeli roti daur ulang tersebut. Karena sejauh ini masih banyak pembeli yang enggan memilih roti daur ulang itu dan lebih suka batal membelinya setelah mengetahui bahwa itu adalah roti basi yang dikemas ulang.
Salah satu cara agar roti tersebut laku adalah dijual kepada pihak katering untuk memilih roti tersebut. Pihak katering kemudian menyuguhi para tamu di sebuah restoran dengan roti itu, yang ternyata cukup enak. Beberapa kafe dan restoran juga melakukan hal serupa, menerima roti daur ulang. Namun tidak ada penjelasan, apakah roti daur ulang tersebut dijual dengan harga yang sama atau dengan harga lebih miring.