Gunung Ijen Status Waspada, Pengunjung Diimbau tidak Dekati Kawah
Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Gunung Ijen mengeluarkan asap. | Foto: Antara/Seno S
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Status Gunung Ijen telah resmi dinaikkan dari level I (aman) menjadi level II (waspada). Kenaikan status ini mulai diberlakukan sejak Sabtu (7/1/2023) pukul 14.00 WIB.
Berdasarkan laporan periode Rabu (11/1/2022) pukul 00.00 sampai 24.00 WIB, Gunung Ijen masih menunjukkan peningkatan aktivitasnya. Pembuat laporan, Ahmad Subhan Nur Fajidi mengungkapkan, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-III pada periode tersebut.
Gunung yang terletak di Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso itu juga teramati ada asap kawah utama berwarna putih. "Dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 hingga 100 meter dari puncak," kata Ahmad Subhan.
Adapun mengenai laporan kegempaannya, Gunung Ijen mengalami 30 kali gempa embusan dengan amplitudo dua sampai enam milimeter (mm). Sementara itu, lama gempa tersebut berlangsung antara 15 hingga 56 detik.
Selain itu, Gunung Ijen tercatat mengalami 19 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo satu sampai lima mm dan lama gempa enam sampai 11 detik. Kemudian tercatat juga mengalami satu kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 5 mm.
Namun S-P tidak teramati dan lama gempa 17 detik. Berikutnya, dilaporkan juga mengalami dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo satu sampai tujuh mm, S-P 25 detik dan lama gempa 44 hingga 174 detik.
Lalu, Gunung Ijen juga mengalami satu kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0.5 hingga satu mm. "Dan dominannya 0.5 milimeter," kata dia.
Dengan kondisi tersebut, maka masyarakat di sekitar Gunung Ijen dan pengunjung/wisatawan/penambang agar tidak mendekati kawah. Mereka tidak boleh mendekati area tersebut dalam radius 1.5 kilometer (km) dari bibir kawah.