REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Kepulauan Bangka Belitung menyalurkan modal usaha kepada para nasabah program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) sebanyak Rp 158 miliar pada 2022.
"Pembiayaan sebesar Rp 158 miliar ini kami salurkan kepada 56.956 nasabah yang ada Babel. Jumlah ini melebihi target yang kami canangkan pada awal tahun, yaitu Rp 148,2 miliar untuk 56.559 nasabah program Mekaar," kata Kepala PNM Cabang Babel Daniel Silitonga di Pangkalpinang, Kamis (12/1/2023).
Realisasi penyaluran dan jumlah nasabah yang melebih target tersebut tidak terlepas dari hasil kekompakan dan kerja sama yang baik seluruh pegawai PNM Babel, pihak terkait, dan pemerintah daerah setempat yang selalu mendukung berbagai program bisnis perusahaan. "Pencapaian ini wujud keberhasilan PNM dalam membantu dan membina keluarga prasejahtera," ujar Daniel.
Ia menjelaskan, sejauh ini jumlah nasabah PT PNM melalui program Mekaar yang paling banyak berada di kantor unit Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, dengan jumlah 5.964 nasabah. Kemudian Pangkalpinang yang kini terbagi menjadi dua unit, yaitu Kota Pangkalpinang 4.429 nasabah dan unit Bukit Intan 4.067 nasabah.
Selanjutnya untuk Kantor Unit Tanjungpandan Kabupaten Belitung 5.554 nasabah, Koba Bangka Tengah 5.421 nasabah, dan Manggar Belitung Timur 5.001 nasabah, sedangkan untuk kabupaten lain di Babel rata-rata 3.000 hingga 4.000 nasabah.
Mengingat jumlah nasabah program Mekaar di Kabupaten Belitung dan Bangka Selatan sudah melebihi 5.000, pada awal tahun ini akan dibuka empat unit kantor baru, yaitu di Desa Payung, Lubuk Besar, Kelapa Kampit, dan Sijuk. "Dengan dibukanya empat unit kantor Mekaar yang baru di dua kabupaten tersebut, kami berharap PNM Babel semakin dikenal masyarakat dan bisa membantu pelaku UMKM untuk naik kelas sehingga keluarga prasejahtera bisa menjadi keluarga yang benar-benar sejahtera," kata Daniel.