Kamis 12 Jan 2023 16:14 WIB

2023 Tahun Politik, Ridwan Kamil Minta Jabar Jaga Kondusifitas

Untuk menjaga kondusivitas, memang harus ekstra bersiaga dibantu oleh TNI-Polri.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Menghadiri Acara Perayaan Natal Bersama TNI, Polri, PNS Tahun 2022 Sewilayah Korgatap II Bandung, Kamis (12/1) minta aparat jaga kondusivitas Jabar jelang tahun politik
Foto: Arie Lukihardianti/Republika
Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Menghadiri Acara Perayaan Natal Bersama TNI, Polri, PNS Tahun 2022 Sewilayah Korgatap II Bandung, Kamis (12/1) minta aparat jaga kondusivitas Jabar jelang tahun politik

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengapresiasi perayaan Natal 2022, yang berjalan lancar. Bahkan, 100 persen kondusif berkat para aparat yang bertugas walaupun sebenarnya ada yang punya hak untuk beribadah, tapi para aparat tersebut tetap bekerja. 

"Kedua menyambut 2023 yang sudah masuk tahun politik, saya titipkan pesan agar Jawa Barat menjadi percontohan. Walaupun daerah yang penduduknya besar, tapi jelang Pemilu ini aman, kondusif," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil usai Menghadiri Acara Perayaan Natal Bersama TNI, Polri, PNS Tahun 2022 Sewilayah Korgatap II Bandung, Kamis (12/1).

Emil memgatakan, anggota TNI, Polri tersebut ada yang bertugas waktu Natal. Sehingga, mereka tidak merayakan Natal seperti halnya masyarakat. Akhirnya mendapat kesempatan hari ini.

"Untuk menjaga kondusivitas, memang harus ekstra bersiaga dibantu oleh TNI-Polri," tegasnya.

Selain itu, pihaknta juga memberikan pesan tentang masa depan Indonesia yang harus dijaga. Jangan sampai, ada contoh negara bubar karena kita bertengkar. 

"Contoh krisis hidup, lingkungan kalau kita tidak mengubah gaya hidup kita dan lain sebagainya. Kita jaga nikmat tuhan yang namanya kondusivitas, damai ini selamanya apalagi menjelang tahun politik," paparnya.

Menanggapi soal tentara Amerika yang menikmati kuliner Bandung saat berkunjung, yakni siomay dan batagor, Emil mengatakan, kalau pencak silat, batik, dan angklung bisa menjadi warisan budaya dunia, maka bukan tidak mungkin siomay dan batagor pun suatu hari bisa menjadi kuliner dunia. Seperti halnya rendang yang diakui oleh dunia sebagai salah satu makanan terenak. 

"Saya yakin orang Amerika tidak hafal singkatan batagor. Nanti kita pikirkan cara memviralkannya. Tapi, intinya saya senang saja, tadinya saya takut mereka sakit perut. Ternyata malah dedeuieun (makan terus,red)," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement