Kamis 12 Jan 2023 16:40 WIB

Diangkat dari Novel Habiburahman El Shirazy, Serial Bidadari Bermata Bening Tayang Maret

Serial Bidadari Bermata Bening akan tayang di Viu.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Aktor Ari Irham berperan sebagai Gus Afif di serial Bidadari Bermata Bening yang segera tayang Maret 2023. Drama 10 episode itu mengadaptasi novel berjudul sama karya Habiburahman El Shirazy besutan Republika Penerbit.
Foto: Dok Viu
Aktor Ari Irham berperan sebagai Gus Afif di serial Bidadari Bermata Bening yang segera tayang Maret 2023. Drama 10 episode itu mengadaptasi novel berjudul sama karya Habiburahman El Shirazy besutan Republika Penerbit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serial Bidadari Bermata Bening kini tengah memasuki masa produksi untuk dirilis pada Maret 2023. Drama 10 episode tersebut diangkat dari novel berjudul sama karya Habiburahman El Shirazy besutan Republika Penerbit.

 

Baca Juga

Tayangan bakal hadir di layanan video streaming over-the-top (OTT) Viu. Disutradarai Farid Darmawan, serial Bidadari Bermata Bening mengisahkan perjalanan hidup seorang gadis yatim piatu bernama Ayna (Zoe Abbas Jackson).

Ayna harus memilih cinta, ketika tiga pria melamarnya dan bersaing memperebutkan tempat di hatinya. Karena kehilangan sosok orang tua di usia yang masih sangat muda, Ayna merasa berkesempatan menemukan kebahagiaan dan mengobati kehilangan jika dia dapat memilih sosok yang tepat.

photo
Aktor Ari Irham berperan sebagai Gus Afif di serial Bidadari Bermata Bening yang segera tayang Maret 2023. Drama 10 episode itu mengadaptasi novel berjudul sama karya Habiburahman El Shirazy besutan Republika Penerbit. - (Dok Viu)

Selain Zoe, serial turut dibintangi Ari Irham, Endhita, Vladimir Rama, Indra Birowo, Olla Ramlan, Fatih Unru, Dimas Aditya, dan Boah Sartika. Aktor Ari Irham berperan sebagai Gus Afif, anak sulung dari pemimpin Pesantren Kanzul Ulum, Kiai Sobron (Ikang Fauzi)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement