JURNAL PERGURUAN TINGGI -- Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerjasama Dewan Pengurus Daerah Perhimpunan Anggrek Indonesia, Daerah Istimewa Yogyakarta (DPD PAI DIY) berbagi kiat sukses berbisnis anggrek. Kiat sukses bisnis anggrek dibagikan Ir Joko Asad, Sales dan Marketing Manager PT Ekakarya Graha Flora dalam pertemuan anggota PAI DIY yang dilaksanakan di Ruang Auditorium Fakultas Biologi UGM, awal Januari 2023 lalu.
Menurut Joko Asad ada empat strategi menghadapi peluang pasar anggrek. Keempat strategi tersebut adalah potensial pasar, pertimbangan produksi, pertimbangan pasar, jaringan. "Keempat hal tersebut sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan," kata Joko Asad.
BACA JUGA : Melon Hikapel atau Handy Melon, Inovasi Pakar UGM, Ini Penampakannya
Selain itu, tambah Joko Asad, komponen penting lainnya yang juga perlu diperhatikan dalam berbisnis anggrek. Di antaranya, kualitas, kuantitas, dan kontinuitas produksi anggrek.
Dijelaskan Joko, untuk menjaga kualitas, kuantitas dan kontinuitas produksi anggrek dapat menggunakan teknik kloning atau hibrid dalam budidaya anggrek.Teknik kloning tumbuhan memiliki keuntungan sekaligus menjanjikan dalam bisnis anggrek. "Hasil kloning memiliki kualitas, waktu berbunga dan pola tumbuh yang seragam antar individu dengan sumber tanaman yang sama," kata Joko.
Joko juga mengungkapkan perusahaannya, PT Ekakarya Graha Flora membuka peluang magang bagi mahasiswa dan praktisi mengajar dalam skema pembelajaran Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). "PT. Ekakarya menerima kegiatan magang mahasiswa namun dalam kuota yang terbatas," kata Joko.
BACA JUGA : Tips Memilih Jajanan Anak Sekolah Aman dan Sehat, Ini Saran Ahli Gizi Unisa
Sementara Ketua PAI DIY, Prof Dr. Endang Semiarti, MS, MSc, mengatakan pertemuan anggota PAI DIY merupakan pertama kali dilaksanakan secara offline atau luar jaringan (Luring). Selama dua tahun terakhir, pertemuan selalu dilaksanakan secara virtual atau dalam jaringan (Daring) karena pandemi Covid-19.
Pertemuan Luring pertama ini diikuti 115 orang dari PAI DIY, Dekan Fakultas Biologi UGM, Dekan Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Wakil Dekan Fakultas Pertanian Janabadra, dan Ketua KAGAMA Orchids. Pertemuan berikutnya akan dilaksanakan dua bulan lagi di nurseri anggrek atau perguruan tinggi kolaborator lainnya.
"Pertemuan ini diharapkan tidak hanya mempererat komunikasi dan silaturahmi antar anggota PAI DIY, namun juga mengembangkan keilmuan tentang budidaya anggrek bagi para penggerak anggrek di DIY," kata Endang Semiarti yang juga dosen Fakultas Biologi UGM ini. (*)
BACA JUGA : Dosen UNU dan UII Berkolaborasi Bantu Pengusaha Batik Miliki HaKI, Ini Tujuannya
Ikuti informasi penting tentang berita terkini perguruan tinggi, wisuda, hasil penelitian, pengukuhan guru besar, akreditasi, kewirausahaan mahasiswa dan berita lainnya dari JURNAL PERGURUAN TINGGI. Anda juga bisa berpartisipasi mengisi konten di JURNAL PERGURUAN TINGGI dengan mengirimkan tulisan, foto, infografis, atau pun video. Kirim tulisan Anda ke email kami: [email protected].