REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menginginkan tahun politik harus menjadi tahun yang damai dan bersatu.
Dia menyatakan Pemilu 2024 harus berjalan sesuai dengan konstitusi dan jadwal yang ditetapkan.
Pertama, harapannya bagi seluruh umat Islam Indonesia, dalam keragaman orientasi dan sikap politik, tetap jaga ukhuwah sesama umat Muslim dan ukhuwah kebangsaan.
Kedua, kata dia, semua pihak penyelenggara pemilu, pemerintah, TNI Polri, partai politik, ormas-ormas, dan semua komponen bangsa harus punya visi dan komitmen yang sama dalam menjaga tahun politik tetap kondusif.
“Tanpa semangat kebersamaan, kita tidak kuat. Tapi kalau bersama kita kuat,” kata dia saat menerima silaturahim jajaran pimpinan Lembaga Dakwah Islam Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/1/2023).
Prof Haedar mengingatkan agar fokus dan perhatian umat tidak habis karena tahun politik. Pemilu tetap berjalan lima tahun sekali, akan tetapi umat Islam harus maju dan menjadi umat yang terbaik. Inilah komitmen ormas Muhammadiyah yang memperoleh titik temu dengan dengan komitmen Lembaga Dakwah Islam Indonesia.
“Apa yang dilakukan Lembaga Dakwah Islam Indonesia dan Muhammadiyah dalam silaturahim ini, ke depan akan ada langkah kerja sama yang lebih konkret. Kami akan berbuat yang produktif dan konstruktif untuk umat, bangsa, dan negara,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia, KH Chriswanto Santoso, melihat banyak persamaan dengan Muhammadiyah dalam menyikapi problem pemerintahan, politik, ekonomi, pendidikan dan kebangsaan.
Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya
Dia menggarisbawahi, tahun depan, Indonesia akan memasuki tahun politik. “Dalam dua pemilu terakhir, bangsa Indonesia terbelah karena persoalan pilihan politik,” tuturnya.
Menurut dia, pemilu itu memang lima tahun. Sementara berdakwah dan membina umat hingga ila yaumil qiyamah (hingga hari kiamat).
“Maka jangan sampai yang lima tahun ini merusak yang ila yaumil qiyamah. Perlu ada penyamaan visi dan persepsi diantara ormas-ormas Islam untuk bersanding, bukan justru bersaing,” katanya
Dalam kesempatan itu, dirinya mengapresiasi Muktamar Muhammadiyah yang berjalan lancar, damai, dan demokratis sehingga menjadi teladan ormas-ormas Islam lainnya.
“Ini adalah contoh yang patut ditiru. Kenyataannya, semua berlangsung dengan baik. Muhammadiyah memberikan kontribusi bagi bangsa yang sangat jelas,” tutur dia.