REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih AC Milan Stefano Pioli mengakui timnya terlalu terburu-buru dan gagal menunjukkan kualitas terbaik saat tersingkir dari Coppa Italia pada Kamis (12/1/2023) melawan 10 pemain Torino. Milan menelan kekalahan 0-1.
Milan gagal memanfaatkan keuntungan yang sangat tidak diragukan lagi. Rossoneri merasakan ketegangan di tengah krisis cedera karena setelah unggul 2-0 harus puas bermain imbang 2-2 dengan AS Roma di Serie A Liga Italia pada akhir pekan lalu. Yang terbaru, Milan tersingkir dari babak 16 Besar Coppa Italia dengan keunggulan jumlah pemain yang jelas.
Bek Torino Koffi Djidji dihukum kartu merah di menit ke-69, tapi Milan tetap gagal menjebol gawang Granata dan justru kebobolan dari serangan balik di perpanjangan waktu oleh Michel Adopo.
"Kami bermain agresif, bertekad melawan tim yang tangguh, tetapi tanpa kualitas dan ketajaman yang diperlukan untuk memanfaatkan keunggulan yang tidak diragukan lagi," kata Pioli kepada Sport Mediaset, Kamis (12/1/2023). "Kami tergesa-gesa, mencoba melepaskan tembakan dan umpan silang daripada membuka pertahanan. Ini kekecewaan besar, tidak dapat disangkal, kami ingin melewatinya."
Ini adalah kedua kalinya musim ini tim Ivan Juric mengalahkan Pioli setelah menang 2-1 di Serie A pada bulan Oktober 2022 di Stadio Olimpico Grande Torino. Menurut Pioli hanya ada satu peluang yang dimiliki Torino di 90 menit pertama.
"Saya melakukan perubahan untuk menambah karakteristik dan opsi menyerang yang berbeda, tetapi seperti yang saya katakan, kami kurang tajam dan tenang. Kami seharusnya memanfaatkan situasi ini sebaik-baiknya, tapi malah kebobolan lewat serangan balik," kata Pioli.