Kamis 12 Jan 2023 21:40 WIB

Tata Cara Bersenggama Suami Istri dalam Kitab Fikih Berbahasa Melayu

Islam mengatur tata cara dan adab berhubungan intim antara suami istri

Ilustrasi suami istri. Islam mengatur tata cara dan adab berhubungan intim antara suami istri
Foto: antarafoto
Ilustrasi suami istri. Islam mengatur tata cara dan adab berhubungan intim antara suami istri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Kitab tipis 28 halaman ini menarik di sela bersih-bersih lemari buku. Judulnya panjang, namun ditulis besar Hukum Jima’. Judul lengkapnya yaitu Hukum Jima’ dengan Istrinya yang Tersebut dalam Bahasa Arab karangan Alimud Dahri wa Wahidul ‘Ashri Turjumatul Munadhirin wa Bahjatun Nadhirin Al-Fadhil al-Mawla Ahmad bin Sulaiman Kamal Basya Rahmatullah ‘alayh amin. Diterjemahkan dalam bahasa Melayu. Wallahu a’lam. Tak disebutkan siapa penterjemahnya. Dilihat dari bahasanya kitab ini ditulis sekitar abad 18 Masehi.

Tak disebutkan karya aslinya. Namun nama Syekh Ahmad bin Sulaiman Kamal Basya (Pasha) cukup terkenal. Ulama yang lahir 873H/1468M dan wafat tahun 940H/1534M. Ia tercatat pernah ditunjuk menjadi mufti dan hakim di Konstantinopel (Istanbul) yang ditaklukkan tentara Islam pada 1453.

Baca Juga

Meskipun buku ini tak menjelaskan judul asli kitabnya, namun Syekh Ahmad bin Sulaiman ini terkenal dan di Turki dipanggil dengan gelar imam. Kitab-kitab yang dikarangnya cukup banyak antara lain Thabaqatul Fuqaha, Thabaqatul Mujtahidin, Majmuatur Rasail, dan yang paling terkenal adalah Ruju’us syaikh ila Shibah fil Quwwatil ‘alal Bah (Orang tua menjadi muda dan kemampuannya menikah).

Kami duga kitab yang diterbitkan PT Bungkul Indah Surabaya tanpa tahun ini memiliki kandungan yang sama dengan kitab di atas, atau mugkin termuat dalam risalah-risalahnya. Kitab ini pernah populer sebelum kitab Uqudullujain (Syekh Nawawi Banten abad 19) dan Qurratul Uyun karya Syekh Ibnu Yamun Attalidi Al-Akhmasyi (abad 18).

Hatim Abdul Hadi Assayyid dalam majalah Middle-East menulis bahwa seks bukan hal tabu dalam Islam. Banyak karya ulama yang membahas soal seks dan ranjang (al-jins wal firasy)  mengutip karya Ibrahim Isa dalam bukunya Al-Jins wa Ulamail Islam (seks dan ulama). Di antaranya Imam Suyuthi (1445-1505) dalam Syaqaiqul Atranji fi Raqaiqil Ghanji. (Al-Ghanju adalah rintihan nikmat wanita ketika hubungan sebadan). 

Imam Qurthubi (1214-1273) dalam tafsirnya Al-Jami Liahkamil Quran bercerita detil tentang hubungan sebadan dalam surah Yusuf. Begitu juga Imam Ibnu Hazm yang hidup antara 994 M sampai 1064 M. Ibnu Sulaiman sebaya dengan Imam Suyuthi. Bedanya Imam Suyuthi terkenal di Mesir dan Ibnu Sulaiman terkenal di Syam kemudian Turki.

Kitab Ruju’us Syekh tebalnya 136 halaman dan terdiri dari 30 bab. Dicetak atas perintah Sultan Salim I tahun  903 H/1497M. Dibahas di situ antara lain hal-hal yang disukai wanita dan cara-cara hubungan yang dibenarkan agama.

Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya 

 

Tentu kitab ini, termasuk terjemahannnya, tidak menggambarkan seks secara vulgar, karena kitab ini mengajarkan tentang seks yang benar. Ada kajian hadits, fikih, perkataan ulama, akhlak, doa dan lain sebagainya.

Versi Melayu

Kitab versi Melayu ini tidak memberi pengantar sedikit pun selain basmalah, hamdalah, dan shalawat. “Pada mengatakan jimak dengan istrinya tersebut dalam kitab Ubab dan lainnya bahwanya sunnah dahulu daripada jimak itu memakai wewangian kedua laki istri, bergurau dahulu, bermain-main dengan kelakar dan menyukakan hati isterinya dengan membangkitkan syahwat.”

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement