REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Bupati Cianjur, Herman Suherman, meresmikan penggunaan bangunan sekolah baru yang sebelumnya rusak parah akibat gempa. Bangunan SD Negeri Cipetir, Desa Ciwalen, Kecamatan Warung Kondang, Kabupaten Cianjur yang sebelumnya luluh lantak, kini bisa digunakan kembali untuk kegiatan belajar mengajar siswa. Bangunan sekolah baru ini sendiri berdiri berkat bantuan PT Tatalogam Lestari (Tatalogam Group) melalui kegiatan CSR perusahaan.
“Alhamdulillah saya bersyukur pada pagi hari ini saya meresmikan sekolah, ini ada 4 ruangan kelas yang baru dibangun oleh PT Tatalogam Lestari dengan sistem Domus. Ini (bangunan sekolah-red) merupakan bantuan CSR dari PT Tatalogam Lestari. Saya atas nama Pemerintah Kabupaten Cianjur dan keluarga masyarakat Desa Ciwalen mengucapkan terima kasih kepada PT Tatalogam Lestari yang sudah membantu pembangunan sekolah ini,” ujarnya dalam keterangan tulis, Kamis (11/01/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Herman juga mengapresiasi sistem Domus yang diterapkan PT Tatalogam Lestari dalam pembangunan gedung SD Negeri Cipetir dan juga hunian masyarakat terdampak bencana di Cianjur. Menurutnya, bangunan yang berdiri dengan sistem Domus hasil inovasi PT Tatalogam Lestari ini kualitasnya luar biasa bagus dan juga cepat dalam pembangunannya.
“Tadi kita melihat bangunan sekolah yang dibangun Domus. Ini kualitasnya luar biasa. Walalupun ini sekolah sementara yah, tapi menurut saya ini bisa dijadikan sekolah permanen. Karena lantainya sudah pakai keramik, plafonnya pake PVC, dan temboknya juga sudah pake hebel dan juga tiangnya pakai besi baja ringan. Ini menurut saya bukan sekolah sementara. Ini sekolah permanen. Dan juga melihat rumah-rumah yang sudah dibangun oleh Domus, saya lihat sendiri ini sangat bagus. Dan mudah-mudahan Domus bisa membantu warga masyarakat Cianjur dalam rangka Cianjur Bangkit,” tegas Herman lagi.
Kepala Sekolah SDN Cipetir, Dodo Suhendar menjelaskan, SD Negeri Cipetir sebelumnya rusak parah akibat gempa 5,6 M yang mengguncang Cianjur 2 bulan lalu. Namun dalam waktu singkat, siswa sekolah itu sudah bisa digunakan kembali dengan bangunan baru yang disumbangkan oleh PT Tatalogam Lestari. Kini anak didiknya pun sudah bisa menjalani kegiatan belajar mengajar dengan aman dan nyaman kembali.
“Alhamdulillah kami sangat senang sekali pada pas awal masuk pembelajaran semester ke dua, ruangan sudah bisa dimanfaatkan. Semoga hari ini setelah diresmikan Bapak Bupati, ruangan ini benar-benar efektif untuk belajar sehingga putra-putri kami dapat belajar dengan nyaman. Terima kasih pada PT Tatalogam Lestari,” tutur Dodo.
Dodo menceritakan, pembangunan 4 kelas baru di SD Negeri Cipetir berlangsung sangat cepat. Pembangunannya hanya memakan waktu 15 hari saja. “Pembangunan sekolah ini Alhamdulillah lebih cepat. Hanya 15 hari selesai. Sesuai dengan motto Domus ‘bikin rumah cepat dalam 5 hari’. Ini 4 ruangan loh, dibangun hanya dengan 15 hari. Cepat sekali. Anak-anak didik kami senang bisa belajar dengan nyaman. Mudah-mudahan sekolah ini dapat dimanfaatkan untuk belajar sehingga dapat mendongkratk prestasi putra putri kami,” terang Dodo lagi.
Dalam kesempatan yang sama, CFO PT Tatalogam Lestari, Wulani Wihardjono,menerangkan, sektor pendidikan merupakan salah satu fokus utama kegiatan CSR Tatalogam Group selain pembangunan hunian terdampak bencana. Sebagai perusahaan baja ringan terbesar di Indonesia, Tatalogam Group dengan inovasi-inovasinya juga terus berupaya agar pembangunan di daerah terdampak bencana menjadi lebih cepat, tepat dan efisien. Terbukti, di beberapa wilayah terdampak bencana lain seperti di Jogja, Sulawesi dan Lombok, hunian maupun fasilitas umum seperti sekolah dapat dengan cepat dibangun kembali.
“Dalam membangun sekolah rusak maupun hunian terdampak bencana, kami menggunakan inovasi Domus dimana dengan inovasi tersebut, pembangunannya jadi lebih cepat, tepat dan efisien. Karena semua sudah terfabrikasi sehingga di lokasi tinggal instalasi saja. Untuk hunian, rumah domus dapat dibangun hanya dalam waktu 5 hari saja dan inovasi rumah Domus ini juga sudah dirancang tahan gempa. Kami yakin, kecepatan pembangunan dan keamanan hunian sangat dibutuhkan untuk mengurangi beban penderitaan para korban,” terang Wulani.
Project Manajer PT Tatalogam Lestari, Khrisna Dewanti menambahkan, pembangunan ruang kelas baru tersebut hampir seluruhnya menggunakan material baja ringan produksi Tatalogam Group. Namun demikian, Dalam pembangunan 4 ruang kelas di SDN Cipetir kali ini, Tatalogam Group juga dibantu oleh PT Arwana Citramulia Tbk sebagai penyedia keramik lantai, PT. Impack Pratama Tbk, menyumbang plafon PVC merk adaron, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), serta unsur pemerintah daerah setempat.
“Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih terhadap pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan kali ini sehingga pembangunan ruang kelas ini menjadi lebih cepat. Kami juga berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang sudah mendukung sepenuhnya pembangunan ruang kelas baru ini sehingga anak-anak kita dapat belajar dengan aman dan nyaman kembali sehingga tidak ketinggalan pelajarannya” tutur Khrisna.