Jumat 13 Jan 2023 06:29 WIB

Wapres Minta Fatayat NU Bantu Cegah Radikalisme Lewat Narasi Moderasi

Fatayat NU memperkuat kelembagaannya sehingga berkontribusi terhadap bangsa.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Erdy Nasrul
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) masa khidmat 2022-2027 resmi dilantik pada Jumat (23/12/2022).
Foto: Dok Fatayat NU
Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU) masa khidmat 2022-2027 resmi dilantik pada Jumat (23/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) berkontribusi dalam mencegah munculnya kelompok radikalisme. Ma'ruf pun berpesan agar Fatayat NU terus membangun narasi moderasi beragama di tengah masyarakat.

Ini disampaikannya saat menerima audiensi Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/1/2023).

"Harapan saya agar tidak lupa mengembangkan ajaran Islam yang moderat, rahmatan lil'alamin (Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta), Wasathiyah berdasar Ahlussunnah wal Jamaah (pemahaman tentang akidah yang berpedoman pada sunnah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya) menjadi paham yang dianut di masyarakat, sehingga tidak ada kelompok radikalisme," kata Kiai Ma'ruf.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini juga berpesan agar jajaran Fatayat NU memperkuat kelembagaannya sehingga berkontribusi terhadap bangsa yang lebih besar lagi.

Dia meyakini, kelembagaan yang kuat akan membawa dampak besar di bidang pemberdayaan ekonomi, Sumber Daya Manusia, perlindungan perempuan dan anak, pemberantasan kemiskinan, hingga santripreneur.

Di bidang SDM< Wapres berharap agar Fatayat NU dapat mendorong masyarakat, utamanya yang ada di daerah untuk menempuh pendidikan tinggi, sehingga dapat lahir SDM yang andal di berbagai bidang.

"Pemerintah sudah memprioritaskan (program) SDM unggul. Untuk itu, Fatayat NU agar juga mendorong masyarakat terutama di perdesaan, agar pendidikan tetap maju. (Harapannya), agar tempuh jenjang pendidikan S1, S2, bahkan S3 sehingga menjadi SDM andal," ujarnya.

Sementara itu, di bidang pemberdayaan ekonomi, Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini berharap anggota Fatyat NU yang di daerah juga dapat kreatif membuat produk-produk unggulan daerah setempat.

Dengan keterampilan dan upaya serius, Wapres yakin UMKM yang ada dapat dikembangkan dan bersaing di pasar global.

"Pemerintah sudah mendorong pengembangan ekonomi, salah satunya UMKM, ada yang dapat didorong jadi pengusaha besar dan orientasi ekspor. Fatayat NU di daerah punya keterampilan, kemudian didorong, dibimbing, dan dibantu, misalnya perizinan, kualitas produk, pembiayaan dan aksesoris termasuk packaging bisa diarahkan untuk dipasarkan ke luar negeri," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PP Fatayat NU Margaret Aliyatul, menyampaikan setelah dirinya terpilih menjadi Ketua Umum pada tahun 2022 yang lalu, kini Fatayat NU sedang fokus pada penguatan kaderisasi dan struktur organisasi. Tidak hanya itu, organisasi di bawah naungan NU ini juga fokus pada berbagai isu nasional, diantaranya pemberdayaan perempuan dan kesehatan.

"Daiyah Fatayat didorong untuk tidak hanya ceramah agama, tapi juga pengembangan beberapa sektor, seperti isu perempuan dan anak, pengasuhan, kesehatan, stunting dan ekonomi," ujarnya.

Di samping itu, Fatayat NU juga aktif melakukan kerja sama dengan berbagai lembaga guna mencegah paham radikal di masyarakat.

"Fokus radikalisme juga menjadi isu yang kami lakukan kerja sama dengan lembaga funding dan mitra kerja sama lainnya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement