Jumat 13 Jan 2023 07:49 WIB

Konferensi Alumni Arab Saudi Luruskan Kesalahpahaman Konten Dakwah

Banyak alumni Arab Saudi menjadi tokoh masyarakat.

Rep: Ali Yusuf / Red: Erdy Nasrul
Alumni Arab Saudi dalam acara temu alumni Universitas Islam Madinah dan sejumlah universitas di Arab Saudi.
Foto: Erdy Nasrul/Republika
Alumni Arab Saudi dalam acara temu alumni Universitas Islam Madinah dan sejumlah universitas di Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Konferensi Alumni Arab Saudi di Indonesia digelar oleh Universitas Islam Madinah bersama Universitas King Abdul Aziz dan Universitas King Faisal di Jakarta. Pertemuan alumni tersebut digelar di Hotel Grand Sahid Jakarta Pusat, sejak Selasa lalu hingga Kamis, 10-12 Januari 2023.

Ketua Pelaksana Konferensi Alumni Arab Saudi di Indonesia, Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) mengatakan, acara yang diikuti 700 peserta itu menjadi ajang silaturahmi untuk mempererat hubungan antar alumni dan pihak kampus.

“Hasil terpenting dari pertemuan ini adalah terjalinnya hubungan yang sangat baik antara pihak kampus dengan alumni yang selama ini kurang komunikasi,” ujar UBN kepada wartawan disela-sela acara, Kamis (12/1/2023).

Melalui acara tersebut, kata UBN, menujukkan perhatian kampus yang begitu besar. “Dan seluruh program ini dibiayai penuh oleh kementerian pendidikan Arab Saudi lewat kampus-kampus ini. Bahkan mereka sudah menyiapkan aplikasi khusus agar terjadi hubungan yang intens dan kuat antara kampus dan alumninya,” jelas Pimpinan AQL Islamic Center itu.

Menurutnya, dalam acara tersebut juga diinformasikan tentang persiapan untuk menerima lebih banyak lagi mahasiswa-mahasiswi yang ingin belajar di Saudi Arabia. Saat ini dari 18 Universitas di Arab Saudi, ada sekitar 1800 mahasiswa Indonesia yang belajar di sana.

“Dan peminat tertingginya dari Indonesia yaitu ke Madinah Islamic University,” ungkap UBN.

Saat ini, lanjut UBN, di universitas tersebut tidak hanya belajar agama, tapi juga bisa belajar sains, kedokteran, teknologi informasi dan seterusnya.

Sementara itu, tujuan utama digelar acara ini secara konten adalah ingin menjelaskan kesalahpahaman selama ini tentang dakwah dan materi yang diajarkan di Arab Saudi.

“Adalah tentang moderasi atau wasatiyah dalam pengertian yang sesungguhnya, yang selama ini barangkali ada hal-hal yang kurang pas dipahami, jadi di sini mereka menjelaskan tentang kelapangan Islam dan juga tentang wasathiyah, keramahan dalam Islam,” tandas UBN.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement