REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Partai Golkar Dapil Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian, menaruh harapan besar terhadap terpilihnya Susianah Affandy sebagai Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Hetifah mengapresiasi kinerja Tim Seleksi Terbuka Calon Pejabat Tinggi Pratama IKN karena memperhatikan keterwakilan perempuan.
Menurut Hetifah, selain sebagai aktivis perempuan tingkat nasional dan internasional, Susianah juga berbekal pengalaman kerja selama 18 tahun di lembaga birokrasi. Ini membuat Susianah dianggap berpengalaman dalam perencanaan dan pelaksanaan program di masyarakat.
"Saya mengenal lama Bu Susianah Affandy saat bersama aktif di Kongres Wanita Indonesia. Beliau adalah advisor sustainable development dalam International Council of Women. Bu Susianah memiliki pengalaman dalam menggerakkan partisipasi masyarakat lokal mulai dari tahap perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan," ujar Hetifah dalam siaran persnya, Jumat (13/1/2023). "Jadi kami menaruh harapan besar pembangunan ekonomi dan fisik di IKN akan berjalan seiring dengan pembangunan sosial dengan memperhatikan kepentingan perempuan dan anak."
Selain Hetifah, tokoh muda Kaltim yang aktif dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat adat, Rusmita yang merupakan kandidat Doktor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) juga menaruh harapan besar terhadap pembangunan IKN. Sebagai generasi muda yang lahir dan besar di Kabupaten Paser Kaltim, ia melihat pembangunan IKN sejauh ini berjalan efektif sebagai upaya menuju Indonesia Emas dan Negara Maju Tahun 2045. "Yang terpenting pembangunan merata untuk seluruh wilayah di Indonesia. Maka pembangunan IKN perlu adanya perhatian oleh semua kalangan termasuk generasi muda," jelasnya.
Menurut Rusmita, salah satu yang dapat dilakukan generasi muda dalam pembangunan IKN adalah menjaga kelestarian alam dan memastikan hak-hak masyarakat, termasuk masyarakat adat, dilindungi oleh negara. "Jangan sampai permasalahan lingkungan baru, yakni sebagai tempat Ibu Kota Nusantara akan melahirkan keterbelakangan masyarakat lokal, maka maka aspek pemberdayaan masyarakat harus diperhatikan dengan baik."
Negara, lanjut Rusmita, harus mampu melindungi dan mengikutsertakan masyarakat adat sebagai bentuk penghormatan untuk kelestarian adat yang ada di Kalimantan sehingga tidak tergerus zaman seiring berkembangnya IKN menjadi kota besar dan maju. Pepatah “Mayang Aso Erai Tumpa, Kelapa Aso Erai Langgar”, cukup menarik untuk digaungkan sebagai semboyan di tengah proses pembangunan IKN. "Ya, walaupun berbeda-beda, kita tetap harus bersatu. Ayo generasi muda terus kawal perkembangan pembangunan infrastruktur IKN. Jayalah IKN. Jayalah Indonesia."
Harapan besar Rusmita sebagai ttokoh muda asal Kaltim terhadap pembangunan IKN seiring dengan pengumuman Panitia Seleksi Terbuka Pejabat Tinggi Pratama yang memiliki tugas dan fungsi melakukan pengawalan penyelenggaraan Ibu Kota Nusantara. Salah satu calon pejabat tinggi pratama yang lulus seleksi adalah Susianah Affandy yang menempati posisi sebagai Direktur Pemberdayaan Masyarakat IKN.
Rusmita yakin masyarakat lokal, khususnya masyarakat adat akan terjaga eksistensinya di bawah kepemimpinan Susianah Affandy. Ia menilai Susianah memiliki pengalaman lapangan dalam pemberdayaan masyarakat rentan dan kelompok minoritas di Indonesia. Susianah juga memiliki kemampuan dan pengalaman menggerakkan masyarakat dalam pembangunan sosial dan kesehatan di Indonesia.