Mayoritas Warga Surabaya tidak Tahu Tanggal Pemilu 2024
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Warga melakukan pencoblosan surat suara pemilu saat pemungutan suara di TPS (ilustrasi). | Foto: Antara/Oky Lukmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Survei yang dilakukan Surabaya Survei Center (SSC) mengungkap, sebanyak 59,8 persen warga surabaya tidak mengetahui tanggal dilangsungkannya pemilu dan hanya mampu menyebutkan tahunnya saja, yakni 2024.
Direktur Riset SSC, Edy Marzuki menuturkan, ada 12,1 persen responden yang mampu menyebutkan bulan dan tahun, dan 13,7 persen yang mampu menyebutkan secara lengkap mulai tanggal, bulan, hingga tahun pelaksanaan Pemilu 2024.
"Kemudian ada 14,4 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab," kata Edy, Jumat (13/1/2023).
Edy mengatakan, meskipun banyak yang belum mengetahui secara rinci pelaksanaan pemilu, hasil survei menunjukkan sebanyak 84,8 persen warga Surabaya akan menggunakan hak pilihnya. Kemudian ada 15,2 persen yang belum pasti menggunakan hak pilihnya ke depan.
"Ini harus menjadi perhatian bagi penyelenggara pemilu ke depan," ujarnya. Adapun sumber informasi masyarakat terkait pelaksanaan pemilu adalah media sosial.
Di mana sebanyak 31,6 persen responden mengaku mengetahui informasi pemilu dari medsos. Kemudian diikuti televisi 29,4 persen, dari mulut ke mulut 12,3 persen, media cetak 5,1 persen, dan keluarga 2,4 persen.
"Sisanya ada media luar ruang 2,3 persen, radio 1,9 persen, pemerintah atau KPU 1,6 persen, serta sosialisasi partai atau caleg 1,4 persen. Kemudian masih ada 12 persen yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab," kata dia.
Dijelaskan, riset yang dilakukan SSC dilaksanakan mulai 1 hingga 10 Januari 2023 di 31 kecamatan di Kota Surabaya. Survei melibatkan 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.