REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI kembali membuat heboh. Belum hilang kekecewaan masyarakat Indonesia atas kegagalan timnas Indonesia pada ajang Piala AFF 2022, PSSI mengumumkan menghentikan kelanjutan Liga 2 dan Liga 3 musim 2022/2023. Sontak saja kritikan mengalir deras ke PSSI dari masyarakat via media sosial.
Sejumlah klub Liga 2 juga mengaku tak menginginkan kompetisi dihentikan. Mereka ingin tetap Liga 2 bergulir dengan segala keterbatasan.
Menjadi polemik karena dalam memutuskan Liga 2 diundur, muncul surat yang redaksinya berbeda dengan kesepakatan pada owner meeting klub Liga 2 pada 14 Desember lalu. Beberapa klub menyatakan surat tersebut diedit demi kepentingan tertentu. Bahkan tanda tangan pun dipalsukan.
Berikut redaksi dua surat yang beredar luas di masyarakat yang juga diterima Republika.co.id dari klub peserta Liga 2.
Redaksi surat pertama yang diakui sejumlah klub Liga 2 saat owner meeting pada 14 Desember 2022:
KESEPAKATAN BERSAMA
OWNER MEETING KLUB LIGA 2
Berdasarkan hasil pertemuan antara PT. LIB dan semua Owner Klub Liga 2 pada tanggal 14 Desember 2022 bertempat di Hotel Sultan, Jakarta dengan memperhatikan banyak hal yang harus dilakukan penyesuaian terhadap aturan-aturan terkait kesiapan penyelenggaran pertandingan dengan ini menghasilkan kesepakatan bahwa kelanjutan kompetisi Liga 2 Tahun 2022/2023 dapat dilangsungkan dengan sistem sentralise/bubble/terpusat dengan pembiayaan dan tanggung jawab penyelenggaraan pertandingan oleh PT. LIB.
San apabila tidak dapat dilakukan secara sistem tersebut, maka owner klub Liga 2 mengusulkan agar kelanjutan pelaksanaan kompetisi Liga 2 Tahun 2022/2023 untuk dipending/ditunda lebih dulu sampai Klub-klub siap untuk menggelar pertandingan.
Bahwa selain kesepakatan tersebut di atas, sebagian besar klub Liga 2 juga menyatakan keberatan kompetisi tahun 2022/2023 untuk dilanjutkan dengan mempertimbangkan faktor psikologis dan aspek komersial yang tidak mungkin dilakukan rasionalisasi oleh PT LIB.
Demikian kesepakatan ini dibuat dengan tanpa unsur paksaan manapun dan dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Redaksi surat kedua yang muncul belakangan:
SURAT PERNYATAAN BERSAMA KLUB LIGA 2 2022/2023
Pada hari ini, Rabu tanggal 14 Desember 2022 bertempat di Hotel Sultan, Jakarta, kami yang bertanda tangan di bawah ini merupakan para pemilik/CEO/penanggung jawab Klub Liga 2 yang mengikuti Kompetisi 2022/2023 telah berkumpul dan berdiskusi pada Owner Meeting Klub Liga 2 bahwa setelah mendengar, mendalami, dan memahami sambutan Ketua Umum PSSI secara sepakat dan bulat menyatakan bahwa:
1. Memahami kesulitan PSSI dalam mengelola kompetisi sejak saat pandemi Covid-19 sampai dengan pasca Tragedi Kanjuruhan. Kami memberikan apresiasi tinggi kepada PSSI karena di dalam masa kesulitan tinggi itu masih bisa menyelenggarakan kompetisi dan performa Timnas yang meningkat dengan bukti naiknya ranking FIFA.
2. Sehubungan dengan poin 1 di atas, mengingat kondisi finansial klub dan harus dari awal lagi membangun tim, maka kami mengusulkan kepada PSSI agar Kompetisi Liga 2 dihentikan total dan dimulai lagi kompetisi Liga 2 di musim baru 2023/2024.
3. Seluruh klub menginginkan kompetisi Liga 2 dikelola oleh operator sendiri atau terpisah dari operator Liga 1. Saat ini kompetisi Liga 2 dijalankan oleh PT LIB yang sahamnya dimiliki oleh 18 klub Liga 1. Klub Liga 2 bukan pemegang saham PT LIB sehingga dalam mengelolanya terasa sebagai prioritas kedua.
4. Memberikan kepercayaan penuh kepada Bapak Komjen Pol (Purn.) DR. Drs. Mochamad Iriawan, SH., MM.,MH. sebagai Ketua Umum PSSI untuk tetap fokus terhadap pembangunan dan pengelolaan Timnas dengan target Juara Piala AFF dan sukses tuan rumah Piala Dunia U-20.
Demikian pernyataan bersama klub Liga 2 2022/2023 ini untuk menjadi bahan rujukan PSSI, PT LIB, dan stakeholder sepakbola nasional.