Jumat 13 Jan 2023 10:59 WIB

2 Ulama Al-Azhar Mesir Ikut Komentari Isu Makkah Menghijau Dikaitkan Kiamat, Ini Fatwanya

Menghijaunya Makkah Arab Saudi dikaitkan dengan dekatnya hari kiamat

Suasana perbukitan Makkah yang menghijau setelah diguyur hujan. Menghijaunya Makkah Arab Saudi dikaitkan dengan dekatnya hari kiamat
Foto: Makkah
Suasana perbukitan Makkah yang menghijau setelah diguyur hujan. Menghijaunya Makkah Arab Saudi dikaitkan dengan dekatnya hari kiamat

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA- Pegunungan di wilayah Makkah Arab Saudi, telah berubah warna menjadi hijau subur setelah hujan yang turun di wilayah Kerajaan dalam beberapa pekan terakhir.

Dalam video yang dibagikan di media sosial, dilansir The New Arab, Senin (9/1/2023), wilayah pegunungan yang mengelilingi kota suci terlihat tertutup tanaman hijau dan tanaman. Sebab, biasanya pegunungan tersebut kering dan gersang. 

Baca Juga

Perbincang terkait menghijaunya pegunungan Makkah menjadi juga ramai di Mesir. Ulama Al-Azar pun angkat bicara. Menurut Sekh Abdul Hamid Al-Athrasy, mantan Kepala Divisi Fatwa Al-Azhar, bukanlah hujan superderas yang biasa dikaitkan dengan siksa pada masa lalu. Ia hanya sebatas air hujan ringan yang diturunkan Allah SWT dari langit. 

Syekh Abdul Hamid pun menjelaskan perbedaan hujan biasa dengan hujan superderas yang biasa dikaitkan dengan kiamat. Kategori hujan biasa dia mengutip ayat 48 -49 surat Al-Furqan: 

وَهُوَ الَّذِي أَرْسَلَ الرِّيَاحَ بُشْرًا بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهِ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً طَهُورًا

لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا

“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.”  

Menurut Syekh Abdul Hamid, hujan superderas bisa jadi sebuah adzab sebagaimana Surat Hud ayat ke-2, sementara hujan biasa diturunkan untuk membasahi bumi agar tanaman bisa tumbuh dan daratan kembali subur setelah gersang. 

Baca juga: Islam akan Jadi Agama Mayoritas di 13 Negara Eropa pada 2085, Ini Daftarnya 

Dia menjelaskan, ada banyak tanda kiamat yang sudah muncul sejak meninggalnya Nabi Muhammad SAW, di antara tanda kiamat kecil adalah banyaknya ulama yang meninggal, pembunuhan, dengan demikian tidak tersisa kecuali tanda-tanda kiamat besar seperti terbitnya matahari dari ufuk barat, datangnya Isa alaihissalam, dan tanda-tanda lainnya. 

Sementara itu, Syekh Dr Abdul Ghani Hindi, anggota Majelis Tertinggi Urusan Islam yang juga salah satu ulama Al-Azhar Mesir menambahkan ada menghijaunya kembali Makkah dikaitkan dengan hadits  riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA yaitu: 

وحتى تعود أرض العرب مروجا وأنهارا (dan hingga kembalinya tanah Arab menghijauh dan dialiri air sungai). 

SYekh Abdul Ghani menjelaskan, kalaupun kita mengambil tekstual hadits, tentu ini adalah bagian dari tanda kiamat kecil, sebagaimana tanda kiamat besar sudah pernah muncul antara lain meninggalnya Rasulullah Muhammad SAW.

Seandainya pun kata dia, jika ada tanda-tanda kiamat pada masa sekarang, ini bukan berarti kiamat sudah dekat, melainkan hanya sebatas tanda, sebagaimana munculnya tanda kiamat pada masa Nabi Muhammad SAW. “Kita ambil positifnya saja, tanda-tanda ini mengingatkan kita agar mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperbanyak amal saleh,” kata dia.   

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement