Jumat 13 Jan 2023 13:34 WIB

Pengamat Sebut Dua Faktor Koalisi KIB dan PDIP Bisa Terwujud 

Salah satunya, KIB tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
PDI Perjuangan Puan Maharani (depan kanan) bersama Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) AIrlangga Hartarto (depan kiri) berbincang saat jalan santai di Monas. Kegiatan jalan santai tersebut merupakan silaturahmi dan konsolidasi politik menjelang pemilu 2024. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
PDI Perjuangan Puan Maharani (depan kanan) bersama Ketua Umum Partai Golongan Karya (Golkar) AIrlangga Hartarto (depan kiri) berbincang saat jalan santai di Monas. Kegiatan jalan santai tersebut merupakan silaturahmi dan konsolidasi politik menjelang pemilu 2024. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan tidak menutup kemungkinan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan berkoalisi dengan PDI Perjuangan. Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, mengatakan, ada dua faktor yang mungkin membuat koalisi tersebut bisa terwujud. 

"Pertama, Golkar tidak memiliki tokoh potensial yang bisa diusung sebagai calon presiden," kata Dedi dalam keterangan, Kamis (12/1). 

Baca Juga

Dedi mengatakan, Airlangga Hartarto yang menjadi calon presiden (capres) dari Golkar dinilai lebih berpeluang mengisi peluang cawapres. Sehingga, Golkar patut mencari sosok lain dari eksternal. Begitu juga anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang lain yakni PPP dan PAN juga tidak mempunyai sosok yang kuat sebagai capres.

"Airlangga Hartarto dalam beberapa survei, termasuk juga kepopulerannya di masyarakat hanya punya potensi maksimal di cawapres. Artinya, potensi Golkar untuk mencari kandidat presiden itu tentu dari partai yang lain. Tidak mungkin juga disuplai oleh PAN atau bahkan PPP," ujarnya.

Selain itu, faktor kedua adalah kesamaan visi-misi politik antara PDIP dan Golkar, meskipun dalam beberapa hal berbeda. Apalagi, kedua partai itu cukup lama berada dalam satu gerbong koalisi dan keduanya juga memiliki hubungan yang baik.

"Maka, kemudian menjadi mungkin PDIP untuk berkoalisi dengan Golkar, dengan asumsi bahwa PDIP tetap memimpin koalisi," ucapnya.

Terkait dengan kandidasi, Dedi menilai, bisa saja kedua partai itu akan memasangkan capres dari PDIP dan cawapres dari Golkar. "Jika koalisi PDIP Golkar terjadi saya kira tokoh-tokoh yang mungkin muncul adalah Ganjar Pranowo-Airlangga Hartarto atau Puan Maharani-Airlangga Hartarto," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement