REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengatakan sudah memiliki kebijakan di 100 hari pertamanya sebagai presiden. Ia yakin pemerintahnya dapat "berjalan dengan kecepatan normal".
Ia juga memberitahu para investor untuk tidak perlu khawatir dengan Partai Buruh yang ia pimpin. Ia juga membahas penyerangan pendukung mantan presiden Jair Bolsonaro ke gedung-gedung pemerintah.
"Apa yang terjadi merupakan peringatan besar, kami memenangkan pemilu tapi pendukung fanatik Bolsonaro sangat berbahaya," katanya Kamis (13/1/2023).
"Ke depannya kami harus lebih tangguh dan bahkan waspada, kami harus menemukan siapa yang mendanai aksi ini, yang mengancam demokrasi," tambahnya.
Pendukung sayap kanan mantan presiden Jair Bolsonaro menyerbu masuk gedung Kongres, Mahkamah Agung, dan Istana Presiden. Mereka meminta militer menggelar kudeta untuk mengubah hasil pemilu yang dimenangkan Lula.
Meski kejadian itu Lula mengatakan Menteri Pertahanan Jose Mucio akan tetap bertahan. "Saya percaya padanya," kata Lula.
"Bila saya memecat menteri setiap kali mereka membuat kesalahan, perubahannya akan sangat besar," kata Lula.
Presiden 77 tahun itu juga meminta pasar tidak khawatir pada pemerintah Partai Buruhnya. "Saya selalu mengawasi surplus primer," katanya.