REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebuah Boeing Co 737 MAX melakukan penerbangan penumpang pertamanya di China dalam hampir empat tahun pada hari Jumat (13/1/2023). Ini menandai tonggak penting dalam upaya pembuat pesawat AS untuk membangun kembali bisnisnya di pasar penerbangan terbesar kedua dunia.
Penerbangan domestik China Southern Airlines Co Ltd dari Guangzhou ke Zhengzhou berangkat pada pukul 12.45 siang menggunakan pesawat MAX, menurut situs pelacakan penerbangan FlightRadar24.
Model Boeing terlaris ini dilarang terbang pada Maret 2019 setelah kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia. Akan tetapi, tipe ini kembali beroperasi di seluruh dunia mulai akhir 2020 setelah modifikasi pesawat dan pelatihan pilot.
China adalah pasar besar terakhir yang melanjutkan penerbangan MAX di tengah ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dengan Amerika Serikat, dan pengembalian tersebut terjadi karena permintaan perjalanan domestik meningkat setelah mengabaikan kebijakan nol-COVID.
Maskapai asing mulai menerbangkan MAX ke China pada Oktober 2022. China Southern telah menjadwalkan kembalinya layanan komersial untuk 737 MAX pada Oktober 2-22, tetapi tidak menggunakannya pada penerbangan reguler.
Boeing dan China Southern tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Menurut data Cirium pada 2019, maskapai China memiliki 97 pesawat berbadan sempit sebelum dilarang terbang. China Southern adalah pelanggan China terbesar untuk model tersebut dengan 50 pesanan. Sebanyak 34 di antaranya telah dikirimkan.