REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggerutu dan gila aturan. Dua kesan itu melekat pada sosok Otto Anderson (Tom Hanks). Perkara parkir, memilah sampah, menutup pagar, sampai menghitung harga barang di toko swalayan, menurut Otto harus benar dan akurat.
Bagi yang melenceng dari aturan, siap-siap saja didamprat Otto dengan makian "bodoh!". Para tetangga di komplek kediaman Otto sudah hafal dengan sikap itu, begitu pula kebiasaan Otto melakukan ronda pagi "meluruskan aturan".
Rutinitas Otto terusik dengan kehadiran keluarga baru yang berisik. Mereka adalah pasangan Marisol (Mariana Treviño) dan Tommy (Manuel Garcia-Rulfo) yang baru pindah bersama kedua anak perempuannya yang masih kecil.
Kehadiran Marisol yang sedang hamil pun menghalangi Otto dari sebuah "urusan penting" yang hendak dia lakukan. Otto bertekad mengakhiri hidupnya sendiri setelah sang istri, Sonya (Rachel Keller) meninggal dunia. Akankah Otto melanjutkan niatnya tersebut?
Dinamika hubungan Otto dengan para tetangganya hadir di film drama komedi A Man Called Otto. Tayang mulai 13 Januari 2023 di bioskop Indonesia, film ini menawarkan cerita menarik mengenai relasi antarmanusia.
Setiap orang mungkin pernah menjumpai sosok serupa Otto setidaknya satu kali selama hidup. Bayangkan saja sosok yang suka menghardik dan terkesan kaku, tapi sebenarnya sangat peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Kombinasi itu terefleksikan dalam diri Otto. Dia tidak segan-segan memarahi orang yang parkir sembarangan atau buang sampah seenaknya. Sebenarnya, itu karena Otto tidak mau ada orang lain yang dirugikan.
Karena itulah, dalam cerita, para tetangga Otto pun seperti sudah maklum. Mereka juga memahami kesedihan yang dipendam Otto karena harus hidup tanpa belahan jiwanya. Rasa kehilangan jadi bahan bakar kepahitan sikap Otto.
Akting Tom Hanks sebagai Otto membuat aspek komedi dan drama pada film ini berpadu harmonis. Ekspresi, cara bicara, dan gestur Hanks sebagai Otto membuat penonton tercabik antara sebal sekaligus gemas.