REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengomentari target perolehan suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) minimal urutan tiga pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Menurutnya, target harus tercapai untuk mengulangi kesuksesan PKB memperoleh persentase suara 13 persen pada Pemilu 1999.
"Minimal itu harus balik ke tiga, maksimalnya nomor 1 lah, minimalnya nomor 3 itu, saya kira itu. Kalau minimal saja tidak tercapai, yah saya kira ya," ujar Ma'ruf saat menghadiri acara Ijtima Ulama Nusantara yang digelar PKB di Hotel Millennium di Jakarta, Jumat (13/1/2023).
Karena itu, Ma'ruf berharap target ini dicapai. Sebab, target ini juga untuk mengamankan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold (PT) di Pemilu 2024.
"PKB harus balik ke 13 persen, kalau turun lagi tidak masuk PT, nggak masuk parliamentary treshold, bahaya ini, maka itu harus naik lagi, harus digeber lagi, naik lagi, karena (sekarang) masih di tengah, belum naik ke ranking 1,2,3," kata Ma'ruf.
Ma'ruf pun menceritakan perjalanan PKB yang berhasil menjadi partai papan atas di debut Pemilu 1999 atau tahun kedua sejak dibentuk pada 1998. Namun demikian, prestasi itu berangsur turun pada pemilu-pemilu berikutnya hingga 2019 lalu.
"Mestinya sesudah itu naik, tapi dilalah nggak naik, turun 10 persen, turun 4,5 persen, untung kemudian bangkit lagi," ujar mantan ketua Dewan Syuro DPP PKB tersebut.
Salah satu upaya untuk mengembalikan masa kejayaan ini, kata Ma'ruf, dengan keterlibatan penuh dari para kiai. Sebab, keberadaan PKB dibentuk tujuannya untuk wadah bagi kiai untuk berpolitik.
"Sebab kalau politik kiainya ditinggalkan, nanti kiainya pada pergi, pada pergi, karena memang dulu kenapa kiai mau (gabung PKB) karena ini tempat politiknya kiai karena tidak punya wadah kiai, di mana dia, dibuatlah PKB itu," ujarnya.
Dalam pidato pembukaan Ijtima Ulama Nusantara, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menargetkan perolehan suara terbanyak kedua dalam Pemilu 2024. Bahkan selorohnya, partainya bisa mengalahkan Partai Gerindra yang notabenenya merupakan rekan koalisinya.
"Sayang juara satunya masih tetap PDI Perjuangan, juara dua selalu antara Gerindra juara antara bergantian Golkar dan PKB. Target kita minimal 2024 bisa mengalahkan Gerindra menjadu nomor dua, amin," ujar Muhaimin.