Jumat 13 Jan 2023 19:57 WIB

BI: Inflasi Pekan Kedua Januari 2023 Mencapai 0,41 Persen

BI melaporkan, inflasi hingga pekan kedua Januari 2023 mencapai 0,41 Persen

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Karyawan menata produk makanan di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin (2/1/2023). Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan inflasi hingga pekan kedua 2023.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan menata produk makanan di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, Senin (2/1/2023). Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan inflasi hingga pekan kedua 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan inflasi hingga pekan kedua 2023. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, berdasarkan survei pemantauan harga pada pekan kedua Januari 2023, perkembangan harga diperkirakan terjadi inflasi sebesar 0,41 persen dibandingkan bulan lalu.

"Komoditas utama penyumbang inflasi Januari 2023 sampai dengan pekan kedua yaitu cabai rawit 0,07 persen dibandingkan periode yang sama bulan lalu," kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (13/1/2023).

Baca Juga

Lalu penyumbang inflasi lainnya yakni cabai merah 0,06 persen dibandingkan periode yang sama bulan lalu. Begitu juga dengan bawang merah 0,05 persen, beras 0,04 persen, dan rokok kretek dengan filter 0,03 persen.

Penyumbang inflasi lainnya yakni emas perhiasan 0,02 persen. Lalu bawang putih, kangkung, tahu mentah, daging ayam ras, bayam, nasi dengan lauk, rokok kretek dan tarif air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sementara itu, sejumlah komoditas yang menyumbang deflasi pada periode tersebut yaitu bensin 0,06 persen. Lalu juga telur ayam ras, angkutan udara masing-masing menyumbang deflasi 0,03 persen dan tomat 0,01 persen.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," jelas Erwin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement