REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru Tom Hanks, A Man Called Otto, diadaptasi dari novel berjudul A Man Called Ove karya penulis Swedia, Fredrik Backman. Novel itu juga sudah pernah difilmkan pada 2015, dengan judul A Man Called Ove arahan sutradara Swedia, Hannes Holm.
Upaya remake film menjadi A Man Called Otto memunculkan sejumlah perubahan. Hal yang utama tentunya soal bahasa dan latar tempat. A Man Called Ove berbahasa Swedia dengan lokasi cerita di negara yang sama, sementara A Man Called Otto hadir dalam bahasa Inggris dengan latar lokasi di Pittsburgh, Amerika Serikat.
Perbedaan selanjutnya yakni soal nama. Pada A Man Called Otto, tokoh utamanya adalah Otto Anderson yang diperankan Hanks. Dia memiliki tetangga bernama Marisol dan Tommy. Sementara, di versi Swedia, tokoh utamanya adalah Ove Lindahl yang punya tetangga bernama Parvaneh dan Patrick.
Premis cerita, alur, serta rentetan konflik, semuanya hampir sama. Otto yang kehilangan istri tercintanya, Sonya, hendak mengakhiri hidupnya. Namun, pria yang dikenal saklek pada aturan itu beberapa kali gagal bunuh diri gara-gara "gangguan" tetangga barunya.
Kemunculan kucing setempat yang berhasil melunakkan hati Otto juga sama seperti di film terdahulu. Namun, soal karakter, ada pembaruan di versi remake, yakni sisipan hal yang lebih kekinian seperti gawai dan hal-hal viral, juga "keajaiban internet" untuk menyelesaikan masalah sosial.