REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja pasar saham masih dalam tekanan pada pekan kedua Januari 2023. Kondisi tersebut tercermin dari dana investor asing yang mengalir keluar serta menyusutnya kapitalisasi pasar.
Dalam sepekan terakhir, kapitalisasi pasar Bursa turun 0,82 persen menjadi Rp 9.182,353 triliun dari Rp 9.258,266 triliun pada pekan sebelumnya. Sementara asing membukukan jual bersih Rp 2,41 triliun.
Pada Jumat (13/1/2023) investor asing masig mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 551,59 miliar. Sehingga total nilai jual bersih investor asing sepanjang 2023 sebesar Rp 5,161 triliun.
Tekanan juga tercermin dari kinerja IHSG yang terkoreksi 0,64 persen pada level 6.641,830 dari 6.684,558 sepekan sebelumnya. Saham BUMN infastruktur masuk dalam jajaran saham paling boncos sepekan lalu.
WSKT anjlok 17,71 persen. Sementara PTPP dan WIKA kompak melemah lebih dari 11 persen.
Daftar top losers juga diisi saham-saham konsumer non siklikal. JPFA, INDF dan CMRY masing-masing terpangkas lebih dari tiga persen. Pelemahan empat saham bank besar turut menekan kenaikan IHSG.
Meski demikian, selama periode 9 - 13 Januari 2023, peningkatan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa sebesar 24,04 persen menjadi Rp 11,538 triliun dari Rp 9,302 triliun pada pekan sebelumnya. rata-rata volume transaksi harian Bursa juga naik 4,77 persen menjadi 17,237 miliar saham dari 16,453 miliar saham pada penutupan pekan yang lalu.
Peningkatan turut terjadi pada rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa sebesar 0,48 persen menjadi 1.109.809 transaksi selama sepekan dari 1.104.455 transaksi pada sepekan sebelumnya.