REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meresmikan Alun-alun Singaparna di Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (14/1/2023). Keberadaan alun-alun yang telah selesai dibangun ulang itu dinilai bisa membuat masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya lebih bahagia.
"Saya lihat yang datang ke sini wajahnya bahagia semua," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat hendak meresmikan Alun-alun Singaparna, Sabtu (14/1/2023) pagi.
Peresmian yang dilakukan langsung olehnya itu memang menarik banyak orang untuk datang. Orang-orang tak hanya datang untuk melihat gubernur mereka, melainkan juga untuk menyaksikan wajah baru Alun-alun Singaparna.
Menurut Emil, penataan Alun-alun Singaparna merupakan salah satu program dan janjinya sejak awal menjabat sebagai Gubernur Jabar. Ia menilai, kondisi alun-alun yang terletak di ibu kota Kabupaten Tasikmalaya semula sangat tidak menarik, bahkan untuk sekadar transit.
Namun, Alun-alun Singaparna telah berubah. Kini, terdapat berbagai fasilitas di alun-alun itu, seperti jogging track, amphitheater, tempat bermain anak, dan sebagainya.
Tak hanya itu, alun-alun tersebut juga dapat menjadi tempat transit bagi pengendara yang melintas. Pasalnya, dari tribun yang terdapat di Alun-alun Singaparna, warga bisa menikmati pemandangan Gunung Galunggung.
"Saya melaporkan, salah satu program dan janji yang pernah disampaikan, hari ini selesai, yaitu penataan alun-alun Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Mudah-mudahan bermanfaat," kata Emil.
Dia berpesan kepada masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan dan ketertiban di Alun-Alun Singaparna. Pasalnya, tempat itu dinilai telah menjadi kebanggaan baru bagi warga Kabupaten Tasikmalaya. Bahkan, dia mengeklaim, wajah baru Alun-alun Singaparna sudah viral di media sosial.
Emil juga mengingatkan agar para pedagang tak berjualan di dalam lingkungan alun-alun. "PKL akan ditata di tempat semestinya, tapi tidak di dalam alun-alun. Kita belajar naik kelas. Ini akan jadi kebanggaan jaga kebersihan," ujar dia.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jabar, Indra Maha, mengatakan, pembangunan Alun-Alun Singaparna dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Pembangunan itu dilakukan dengan skema pembiayaan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar senilai Rp 11 miliar. Pekerjaan dimulai sejak 9 September 2022 hingga 31 Desember 2022.
"Alun-alun ini menjadi tempat masyarakat melakukan beberapa aktivitas, dengan beberapa fasilitas penunjang seperti amphitheater, plaza, jogging track, area bermain naik, dan fasilitas lainnya," kata dia.
Dia berharap, keberadaan Alun-Alun Singaparna dapat menumbuhkan dan memulihkan dampak sosial ekonomi masyarakat. Apalagi, selama ini masyarakat banyak terdampak pandemi Covid-19.
Sementara itu, Wakil Bupati Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, mengaku, berterima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar yang sudah membantu Kabupaten Tasikmalaya mewujudkan mimpi memiliki alun-alun. Pasalnya, selama ini Kabupaten Tasikmalaya belum memiliki alun-alun yang representatif.
"Sesuai amanat Pak Gubernur, ini harus kita jaga. Tolong jangan buang sampah sembarang. Jaga aset milik kita ini," kata dia.
Ihwal keberadaan PKL, Cecep mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya akan merelokasi para pedagang yang selama ini berjualan di sekitar Alun-Alun Singaparna. Para PKL itu akan ditempatkan di Pasar Padakembang yang akan dibangun dan pasar-pasar lainnya.
Pemkab Tasikmalaya juga berencana memperluas kawasan terbuka hijau di sekitar Alun-Alun Singaparna. "Nanti setelah Pasar Padakembang jadi. Kawasan di sini, eks pasar dan terminal akan jadi lahan terbuka hijau. Jadi kawasan ini akan diperluas, sehingga masyarakat makin senang," ujar dia.
Salah seorang warga Kecamatan Singaparna, Yusi (50 tahun), mengaku, senang dengan wajah baru Alun-Alun Singaparna. Saat ini, alun-alun itu menjadi lebih indah dan nyaman untuk bermain anak-anak.
"Tidak seperti dulu. Dulu mah seperti kebun," kata dia yang rumahnya tepat berada di depan Alun-Alun Singaparna.
Meski rumahnya dekat alun-alun, Yusi mengaku, sangat jarang datang ke tempat itu sebelum dibangun ulang. Dia merasa enggan, lantaran alun-alun itu terlihat gelap.
"Dulu mah paling datang pas lagi ngabuburit, itu pun di luarnya. Kalau sekarang kayaknya main terus," kata dia.
Kendati begitu, dia menyayangkan, kondisi Alun-alun Singaparna yang teramat panas saat siang hari. Pasalnya, tak ada pohon besar di kawasan alun-alun sebagai tempat berteduh.
"Kalau bisa mah ada beberapa pohon, biar tidak panas banget," ujar Yusi.
Warga lainnya, Irpan (36), mengaku, menyambut baik keberadaan Alun-Alun Singaparna yang baru. Tempat itu disebut dapat menjadi wadah untuk masyarakat berkumpul.
"Selama ini soalnya di Singaparna tidak ada tempat rekreasi. Alun-alun baru inu bisa jadi alternatif," kata dia.