REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Sejumlah wilayah di Jabodetabek masih mengalami cuaca buruk, bahkan sejumlah di wilayah pesisir terkena dampak, mulai dari banjir rob hingga ombak tinggi menerjang sejumlah kampung. Secara ekonomi, masyarakat pesisir dengan mata pencarian nelayan banyak yang menambatkan perahunya akibat cuaca buruk. Mereka khawatir dengan cuaca ekstrem yang terjadi sehingga tidak banyak dari mereka banting stir atau alih profesi.
Cuaca ekstrem di awal tahun menjadi perkara bagi masyarakat pesisir khususnya nelayan. Hujan deras, angin kencang, dan ombak yang tinggi menghalangi mereka untuk bisa melaut. Tidak adanya penghasilan membuat keluarga nelayan harus berjuang memenuhi kebutuhan pangan.
“Selama nggak bisa melaut jadi tidak ada pemasukan sehingga untuk makan kami harus ngutang dulu di warung. Alhamdulillah seneng banget bisa dapet bantuan paket sembako dari Dompet Dhuafa,” ujar Suryadi.
Beragam perjuangan masyarakat nelayan harus lewati selain cuaca, kebutuhan modal solar juga menjadi beban. Hasil tangkap yang tidak menentu membuat nelayan terkadang hanya mendapatkan uang yang tak seberapa.
Melihat hal tersebut Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa bergerak ke wilayah pesisir dengan menyalurkan sebanyak 43 paket sembako bagi keluarga nelayan di Kampung Pagedangan Ilir, Kronjo, Kabupaten Tangerang, Rabu (11/1/2023).
“Tujuan dari penyaluran ini untuk membantu nelayan yang beberapa hari lalu tidak melaut. Walau cuaca juga sudah cerah namun hasilnya belum maksimal yang didapatkan. Semoga setelah ini para nelayan bisa beraktifitas kembali seperti biasa dan tangkapannya sesuai yang diharapkan,” tutur Rifky selaku koordinator aksi.