Sabtu 14 Jan 2023 15:15 WIB

Menteri Pertahanan Jerman Dilaporkan akan Mengundurkan Diri

Ada tiga kandidat kuat yang berpotensi menjadi menteri pertahanan Jerman.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht, kanan, berbicara dengan anggota kabinetnya saat dia tiba untuk pertemuan para menteri pertahanan UE di gedung Dewan UE di Brussels, Selasa, 15 November 2022. Sumber pemerintah mengatakan Christine Lambrecht ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri pertahanan.
Foto: AP Photo/Geert Vanden Wijngaert
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht, kanan, berbicara dengan anggota kabinetnya saat dia tiba untuk pertemuan para menteri pertahanan UE di gedung Dewan UE di Brussels, Selasa, 15 November 2022. Sumber pemerintah mengatakan Christine Lambrecht ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri pertahanan.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Sumber pemerintah mengatakan Christine Lambrecht ingin mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri pertahanan. Hal ini berpotensi menambah masalah Kanselir Olaf Scholz yang ingin meningkatkan bantuan militer ke Kiev.

Sumber membenarkan laporan Sueddeutsche Zeitung tentang keputusan Lambrecht mundur pekan depan. Anggota partai Scholz, Social Democratic Party (SPD) yang berkuasa itu dilaporkan sudah memberitahu kanselir tentang keputusannya.

Baca Juga

Surat kabar tersebut mencatat Komisioner Parlemen untuk Angkatan Bersenjata Eva Hoegl dan wakil menteri pertahanan Siemtje Moeller sebagai kandidat pengganti Lambrecht.

Pada Sabtu (14/1/2023) majalah Der Spiegel menambahkan ketua partai SPD Lars Klingbeil dan Menteri Tenaga Kerja  Hubertus Heil masuk daftar kandidat.

Surat kabar Bild mengutip sumber yang mengatakan Lambrecht memutuskan mundur untuk membiarkan orang lain yang memuli langkah baru di kementerian. Juru bicara Kementerian Pertahanan menggambarkan laporan itu sebagai 'rumor yang tidak dapat kami komentari.'

Juru bicara pemerintah juga tidak bersedia memberikan komentar. Berita itu muncul saat Scholz untuk meningkatkan bantuan militer ke Ukraina untuk melawan balik serangan  Rusia.

Lambrecht disalahkan atas kegagalan memperkuat Angkatan Bersenjata Jerman atau Bundeswehr meski anggaran khusus sebesar 100 miliar euro sudah disetujui. Langkah yang bertujuan merespon invasi Rusia ke Ukraina.

Debat lama tentang kapabilitas angkatan bersenjata Jerman kembali memanas setelah beberapa tank infantri Puma gagal beroperasi dalam latihan militer bulan lalu.

Media dan tokoh-tokoh oposisi mengkritik Lambrecht karena mengunggah video di media sosial pada malam tahun baru. Dalam video itu ia berterimakasih pada personel angkatan bersenjata, tapi sulit didengar karena suara petasan di belakangnya.

Ia juga terlihat mencampur adukan perang di Ukraina dengan kegembiraan pribadi. "Seperti apa tahun 2022? Kami menghadapi begitu banyak tantangan. Di mana perang pecah di tengah Eropa. Terkait dengan hal ini bagi saya banyak pertemuan khusus, banyak bertemu dengan orang hebat, yang menarik," kata Lambrecht di video itu. 

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement