REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota Bogor siap berkontribusi dalam perubahan sosial masyarakat. Selain itu, juga membela hak para guru madrasah dalam memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak bangsa.
Ketua PGM Indonesia Kota Bogor, Irfan Widia Rahmat, mengatakan, PGM merupakan organisasi perkumpulan guru madrasah yang memiliki visi menantang perubahan sosial yang terjadi di masyarakat yang berhubungan dengan pendidikan. "Mudah-mudahan stakeholder kami seperti pemerintah daerah bisa terus memperhatikan kami selaku guru madrasah," katanya, Sabtu (14/1/2023).
Menurut Irfan, setelah Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim menerima audiensi Pengurus Daerah Perkumpulan Guru Madrasah (PGM) Indonesia Kota Bogor di Paseban Narayana, Balai Kota Bogor, Kamis (12/1), diharapkan dapat membuat kolaborasi dengan pemerintah setempat semakin lebih baik. PGM Indonesia Kota Bogor memiliki peran penting untuk meningkatkan kualitas agar bisa lebih baik dalam memberikan pengajaran.
Irfan menuturkan, di Kota Bogor, Pemerintah telah memberikan perhatian kepada PD PGM dengan memberikan dana hibah yang bermanfaat untuk terus meningkatkan kualitas guru madrasah dalam meningkatkan berbagai program bagi kemajuan pendidikan.
Pada 16 Januari hingga 19 Januari mendatang, PD PGM akan mengirimkan kontingen guru madrasah Kota Bogor untuk mengikuti perlombaan guru madrasah ke tingkat Provinsi Jawa Barat.
Ada lima cabang olahraga yang akan diikuti di antaranya futsal, voli, bulutangkis, tenis meja dan catur. Sedangkan dalam kategori kesenian, yakni, qosidah, menyanyi, dan pidato.
"Berdasarkan technical meeting di Tasikmalaya, 2024 Kota Bogor akan dijadikan tuan rumah penyelenggaraanPorseni tingkat nasional," ujarnya.
Selain itu, kata Irfan, keberadaan guru madrasah juga memiliki peran penting untuk menjaga dan merawat kebersamaan di Kota Bogor.
"Kota Bogor yang sangat tolerans, Kota Bogor boleh dibilang hampir tidak ada krusial dari zaman dulu hingga saat ini. Mohon kepada guru-guru madrasah untuk tanamkan toleransi, keberagaman, itu juga menjadi bagian penting bagi kehidupan kita," ujarnya berharap.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim menyampaikan, bahwa tahun 2045 Indonesia akan mendapat bonus demografi sekitar 75 persen.
Momentum tersebut, kata Dedie, harus dijemput dengan menyiapkan anak-anak dan generasi yang soleh dan solehah.
"Terakhir, Kota Bogor punya visi tempat yang ramah untuk keluarga. Seperti menjadikan kota sehat, kota cerdas dan kota sejahtera. Tapi kita masih ada tantangan di dunia pendidikan, kesehatan, masalah stunting, pernikahan dini. Mudah-mudahan para guru madrasah bisamendorong jangan sampai hal ini terjadi dan membantu pemerintah dalam menciptakan Generasi Emas 2045," ujarnya.