Sabtu 14 Jan 2023 16:50 WIB

Kemenhub Optimalkan Pemanfaatan Aset di Pelabuhan Tanjung Redeb

Pengembangan infrastruktur Tanjung Redeb diharapkan dorong perekonomian daerah.

Red: Friska Yolandha
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Tanjung Redeb mengoptimalkan pemanfaatan aset di wilayah Pelabuhan Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, untuk mendukung dan meningkatkan fungsi pelayanan.
Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Tanjung Redeb mengoptimalkan pemanfaatan aset di wilayah Pelabuhan Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, untuk mendukung dan meningkatkan fungsi pelayanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Tanjung Redeb mengoptimalkan pemanfaatan aset di wilayah Pelabuhan Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur, untuk mendukung dan meningkatkan fungsi pelayanan. Hal ini ditandai dengan penandatanganan adendum perjanjian sewa barang milik negara berupa sebagian tanah dan/atau bangunan di Pelabuhan Tanjung Redeb antara Kemenhub dan PT Mitra Samudera Kreasi.

"Saya berharap Perjanjian Sewa ini dapat menjadi pedoman dalam pemanfaatan Barang Milik Negara," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub, Arif Toha, dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (14/1/2023).

Baca Juga

Penandatanganan perjanjian sewa tersebut berdasarkan persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: S-23/MK.6/KNL.1304/2022 tanggal 24 Oktober 2022 tentang Persetujuan Barang Milik Negara Atas Sebagian Tanah dan/atau Bangunan pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tanjung Redeb dan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Nomor: KP.1033 Tahun 2022 tanggal 11 November 2022 tentang Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara Pada Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas II Tanjung Redeb Kabupaten Berau, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan kepada PT Mitra Samudera Kreasi.

Arif juga berharap melalui perjanjian tersebut dapat memberikan nilai positif bagi perekonomian. Karena dengan adanya pengembangan infrastruktur pelabuhan diharapkan sektor perekonomian di Kabupaten Berau tempat Pelabuhan Tanjung Redeb berada akan semakin baik sebagaimana arahan Presiden RI dan Menteri Perhubungan untuk terus mendorong sektor perekonomian di berbagai daerah.

Lebih lanjut Arif menyambut perjanjian tersebut karena merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan badan usaha swasta sehingga kolaborasi tersebut menandakan sinergi yang baik antara Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dengan pihak swasta. Perjanjian kerja sama ini juga merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk terus berupaya melakukan pembenahan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat termasuk di bidang kepelabuhanan.

"Tujuan utama dari pembenahan di bidang kepelabuhanan tersebut adalah dalam rangka mewujudkan industri kepelabuhanan nasional yang lebih kuat, menurunkan biaya logistik nasional, meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia serta meningkatkan kinerja dan daya saing di bidang kepelabuhanan dan mampu berdaya saing secara global," kata Arif.

Direktur Utama PT Mitra Samudera Kreasi, Ayi Paryana mengatakan pihaknya menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan atas kepercayaan dalam pengelolaan Barang Milik Negara (sewa lahan: 5.854 meter persegi), dengan arus volume container (in dan out) rata rata sebulan adalah mencapai 3000 box (TEUS).

"Kami berkomitmen akan mendukung penuh tugas Pemerintah dalam menjamin kelancaran arus barang dari dan ke kapal, meningkatkan Pelayanan Publik, mengutamakan keselamatan kerja khususnya di lapangan penumpukan kontainer di Pelabuhan Tanjung Redeb," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement