Ahad 15 Jan 2023 05:14 WIB

Eks Presiden Rusia: Sebaiknya PM Jepang Lakukan Harakiri

PM Fumio Kishida dinilai tunduk memalukan ke AS.

Red: Teguh Firmansyah
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tiba untuk menghadiri acara Dialog Pemimpin APEC dengan ABAC selama KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand, 18 November 2022.
Foto: EPA-EFE/LILLIAN SUWANRUMPHA
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tiba untuk menghadiri acara Dialog Pemimpin APEC dengan ABAC selama KTT Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand, 18 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID,  LONDON -- Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Sabtu menuduh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tunduk secara memalukan kepada Amerika Serikat. Menurut Medvedev sebaiknya Kishida melakukan harakiri atau seppuku, ritual bunuh diri.

Pernyataan itu menjadi pernyataan terbaru dari Medvedev, yang pernah dianggap sebagai pembaharu berhaluan Barat tetapi kemudian berbalik menyerang dengan pernyataan-pernyataan mengejutkan dan provokatif sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu.

Baca Juga

Belum ada komentar dari Pemerintah Jepang karena Sabtu adalah hari libur.

Medvedev merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia dan wakil ketua badan yang mengawasi industri pertahanan.

Dia menanggapi pertemuan pada Jumat antara Kishida dan Presiden AS Joe Biden, yang kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan bersama.

Pernyataan itu mengatakan: "Kami menyatakan secara tegas bahwa penggunaan senjata nuklir apa pun oleh Rusia di Ukraina akan menjadi permusuhan terhadap kemanusiaan dan sama sekali tak bisa dibenarkan."

Medvedev mengatakan pernyataan itu menunjukkan "ketakutan" terhadap Rusia dan "mengkhianati kenangan pada ratusan ribu warga Jepang yang terbakar oleh ledakan nuklir di Hiroshima and Nagasaki".

Dia merujuk pada peristiwa pada akhir Perang Dunia Kedua ketika AS menjatuhkan bom atom untuk memaksa Jepang menyerah kalah.

Alih-alih menuntut pertanggungjawaban AS atas peristiwa itu, menurut Medvedev, Kishida telah menunjukkan bahwa dia "hanyalah pelayan orang Amerika".

Dia mengatakan sikap yang memalukan itu hanya dapat dibersihkan dengan melakukan seppuku?tradisi bunuh diri dengan merobek perut sendiri?dalam pertemuan kabinet Jepang setelah Kishida pulang.

Sejak invasi Rusia di Ukraina, Medvedev telah mengingatkan berkali-kali bahwa campur tangan Barat dalam krisis itu akan berujung pada perang nuklir.

Dia juga pernah menyebut orang-orang Ukraina sebagai "kecoak", yang dianggap oleh Kiev sebagai genosida terang-terangan.

Putin pernah mengatakan bahwa ancaman perang nuklir meningkat, tetapi bersikeras bahwa Rusia tidak akan "menjadi gila".

Dia juga mengatakan bahwa persenjataan nuklir Rusia hanya untuk membela diri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement