REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Umar Mukhtar
“Ya Allah berkahilah untuk umatku waktu pagi mereka.” (HR. Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah). Ini adalah doa Rasulullah SAW yang dipanjatkan kepada Allah untuk umat Islam.
Dikutip dari buku yang berjudul ’20 Amalan Rezeki dalam Berbisnis’ karya Yunus Mansur dikatakan bahwa Rasulullah SAW tidak mengirimkan pasukan untuk berperang kecuali pada pagi hari. Peperangan yang akhirnya dipenuhi dengan keberkahan serta kemenangan, karena pasukan yang masih begitu bersemangat membela Islam.
Islam mengajarkan untuk senantiasa selalu berdoa. Salah satu doa yang dianjurkan untuk diucapkan adalah doa memohon rezeki. Doa ini diutamakan untuk dipanjatkan pada pagi hari.
Setiap hari kita bangun di pagi hari dan tentu kita berharap Allah SWT memberi keluasan rezeki yang berkah dan dijauhkan dari godaan setan. Untuk itu, seorang Muslim harus menjaga kedekatannya dengan Allah SWT dan yakin bahwa Allah SWT menjawab doa-doa yang telah disampaikan.
Dalam Islam, berdoa pada pagi hari setelah sholat Subuh untuk memohon keberlimpahan rezeki yang berkah lebih diutamakan. Doa merupakan salah satu faktor yang mendatangkan rezeki. Dan salah satu hal yang paling baik untuk meraih ridho Allah SWT juga adalah doa pada pagi hari untuk mendapatkan rezeki.
Adapun doa pada pagi hari untuk memohon keberlimpahan rezeki yang berkah, sebagaimana hadits dari Ibnu Mas'ud riwayat Muslim, yakni sebagai berikut:
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ المُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ، وَحْدَهُ لا شَرِيكَ له، له المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهو علَى كُلِّ شيءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ ما في هذِه اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ ما بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بكَ مِن شَرِّ ما في هذِه اللَّيْلَةِ وَشَرِّ ما بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بكَ مِنَ الكَسَلِ وَسُوءِ الكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بكَ مِن عَذَابٍ في النَّارِ وَعَذَابٍ في القَبْرِ
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamd, wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzal yaumi wa khoiro maa ba’dahu, wa a’uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba’dahu, robbi a’uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar, robbi a’uudzu bika min ‘adzaabin fin-naari wa ‘adzaabin fil qobr.
Adapun artinya:
"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Hai Tuhan, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhan, aku berlindung kepadaMu dari siksaan di Neraka dan kubur."
Doa selanjutnya untuk dipanjatkan pada pagi hari, dengan harapan rezeki yang berkah, yaitu doa Sayidul Istighfar sebagaimana diriwayatkan Bukhari dari jalur Syadad bin Aus. Rasulullah SAW bersabda:
"Sayidul Istighfar adalah seorang hamba berdoa, "Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Rabb-ku, Tiada Ilah kecuali Engkau, Engkau telah menciptakanku, sedang aku adalah hamba-Mu, aku akan berusaha memenuhi janji-janjiku kepada-Mu sekuat tenagaku, aku berlindung kepada-Mu dari apa perbuatan jelekku, aku mengakui akan nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui juga atas dosa yang pernah aku perbuat, maka ampunilah diriku, sesungguhnya tiada yang mampu mengampuni dosa kecuali Engkau ya Allah."
Masih dalam hadits tersebut, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mengucapkan doa ini (Sayidul Istihgfar) pada siang hari dengan menyakini isinya, kemudian mati pada hari itu sebelum datang waktu sore, niscaya dia termasuk ahli Surga. Siapa yang membacanya pada malam hari dengan meyakini isinya, kemudian dia mati sebelum datangnya pagi, niscaya dia termasuk ahli surga."
Adapun lafadz doa Sayidul Istighfar sebagai berikut:
اللَّهُمَّ أنْتَ رَبِّي لا إلَهَ إلَّا أنْتَ، خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ، وأنا علَى عَهْدِكَ ووَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ، أعُوذُ بكَ مِن شَرِّ ما صَنَعْتُ، أبُوءُ لكَ بنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وأَبُوءُ لكَ بذَنْبِي فاغْفِرْ لِي، فإنَّه لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا أنْتَ
Sumber:
https://www.elbalad.news/5111067