Kasus Bruxing Meningkat, Ahli: Sinyal Stres dan Cemas

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Fernan Rahadi

Gigi (Ilustrasi)
Gigi (Ilustrasi) | Foto: Boldsky

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasien dengan masalah terkait bruxing meningkat menjelang tahun baru 2023. Menurut Wakil Presiden Asosiasi Dokter Gigi Australia, Dr Scott Davis, peningkatan kondisi tersebut telah dicatat secara internasional.

"Kami meyakini kemungkinan itu sangat terkait dengan peningkatan stres dan kecemasan karena pandemi, situasi keuangan, pekerjaan, dan semua faktor itu," ungkap Dr Davis dilansir dari ABC News, Ahad (15/1/2023).

Kondisi ini juga bisa diperburuk jika terlalu banyak konsumsi kafein, merokok, dan alkohol. Dokter Gigi yang berbasis di Sunshine Coast, Australia, Dr Christine Farrelly, mengatakan bruxing memiliki banyak faktor penyebab.

“Ini bisa disebabkan aspek neurologis dan jelas aspek kesehatan mental (stres) dan juga aspek anatomi dan genetik,” katanya.

Seringkali orang yang memiliki watak paling cerialah yang terlihat bahagia. Mereka merasa tidak stres dan tidak terlalu banyak bekerja, tetapi itu hanya terucap di mulut saja. Sementara bruxing adalah masalah multifaset yang memerlukan solusi individual.

"Ini rumit dan kadang-kadang seseorang tidak menyadari masalahnya apa sampai gigi akhirnya patah atau sakit, karena bruxing ini mengikis enamel dari gigi," papar Dr Farrelly.

Botoks otot rahang disebut bisa menjadi solusi untuk bruxing, namun ini belum tentu berhasil bagi semua orang. Mengetahui cara terbaik untuk bruxing, telah menjadi perhatian yang masih berjalan bagi dokter gigi selama beberapa dekade terakhir.

"Bahkan sejak awal 1960-an, ada upaya tanpa henti untuk menentukan jenis perawatan apa yang dapat mengurangi atau mengobati bruxing," kata dia.

Untuk pencegahan pertama, biasanya dokter menyarankan pasien untuk mengelola stres dan kecemasan. Lalu memberikan belat gigi, yang menurutnya merupakan satu-satunya pilihan yang berguna secara konsisten untuk mencegah dehidrasi gigi.

Bruxing memberi sinyal bahwa sesuatu sedang terjadi dan kita benar-benar harus mencari tahu penyebab utama dari kondisi ini. Meluangkan waktu untuk bersantai adalah tempat yang baik untuk memulai mengurangi bruxing.

“Waktu istirahat kita tidak cukup. Jadi matikan komputer, matikan layar, jalan-jalan, santai," kata Dr Davis.

Ia mengatakan bahwa orang-orang yang merasakan sesak di rahang atau wajah mereka, gigi yang dehidrasi atau patah, atau orang-orang yang sering diberitahu orang lain sering menggemeretakkan gigi, harus segera mengunjungi dokter gigi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Terkait


Sakit Gigi Bisa Berdampak pada Kecerdasan Anak, Dokter: Jangan Diabaikan

Dokter Ingatkan Periksa Kesehatan Gigi dan Mulut Sebelum Mudik

Jangan Biarkan Gigi Berlubang Saat Pandemi

Apa yang Terjadi Kalau Orang Malas Sikat Gigi?

Cara Meredakan Sakit Gigi

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark