Ahad 15 Jan 2023 17:16 WIB

Akses Utama Masjid Al Jabbar Stuck Lebih Sejam, Gerbang A Sempat Ditutup

Akses Masjid Al Jabbar di Jalan Cimincrang stuck sejam lebih gerbang A sempat ditutup

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat keluar dari kawasan Masjid Raya Al Jabbar di Jalan Cimincrang, Gedebage, Kota Bandung. Jalan Cimincrang Stuck Sejam Lebih, Gerbang Masuk A Sempat Ditutup  BANDUNG---Jalan menuju Masjid Al Jabbar macet total. Bahkan, dari mulai Jalan Soekarno Hatta, kendaraan tak bergerak lebih dari satu jam. Begitu juga, di Jalan Cimincrang atau area perlintas kereta api, hingga pukul 12.00 WIB kendaraan stuck lebih dari satu jam.  Berdasarkan pantauan //Republika//, kendaraan tak bisa bergerak selain karena jalan yang sempit, tingginya volume kendaraan juga kondisi di perparah dengan banyaknya kendaraan yang parkir di sembarang tempat. Selain itu, banyak PKL berjualan di sembarang tempat membuat di depan jalan Masjid Al Jabbar atau Jalan Cimincrang padat dengan kerumunan manusia. Kendaraan yang melewati jalan tersebut pun, akhirnya terhambat.  Menurut Kabid Lalu Lintas Dishub Jabar, Agus Pribadi, sekitar pukul 10.00 WIB, pintu masuk A ke masjid Al Jabbar sempat ditutup. Yakni, di ruas Rancanumpang. Karena, kendaraan di area tersebut sudah penuh. Semua kendaraan pun, diarahkan ke arah SOR GBLA.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan saat keluar dari kawasan Masjid Raya Al Jabbar di Jalan Cimincrang, Gedebage, Kota Bandung. Jalan Cimincrang Stuck Sejam Lebih, Gerbang Masuk A Sempat Ditutup BANDUNG---Jalan menuju Masjid Al Jabbar macet total. Bahkan, dari mulai Jalan Soekarno Hatta, kendaraan tak bergerak lebih dari satu jam. Begitu juga, di Jalan Cimincrang atau area perlintas kereta api, hingga pukul 12.00 WIB kendaraan stuck lebih dari satu jam. Berdasarkan pantauan //Republika//, kendaraan tak bisa bergerak selain karena jalan yang sempit, tingginya volume kendaraan juga kondisi di perparah dengan banyaknya kendaraan yang parkir di sembarang tempat. Selain itu, banyak PKL berjualan di sembarang tempat membuat di depan jalan Masjid Al Jabbar atau Jalan Cimincrang padat dengan kerumunan manusia. Kendaraan yang melewati jalan tersebut pun, akhirnya terhambat. Menurut Kabid Lalu Lintas Dishub Jabar, Agus Pribadi, sekitar pukul 10.00 WIB, pintu masuk A ke masjid Al Jabbar sempat ditutup. Yakni, di ruas Rancanumpang. Karena, kendaraan di area tersebut sudah penuh. Semua kendaraan pun, diarahkan ke arah SOR GBLA. "Pintu masuk A ke masjid Al Jabbar ditutup sementara soalnya penuh," ujar Agus, Ahad (15/1). Saat ditanya tentang evaluasi hasil uji coba manajemen rekaya lalu lintas di sekitar Masjid Raya Al Jabbar yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 12-13 Januari 2023, Agus mengatakan, disimpulkan bahwa penerapan rekayasa selama dua hari berhasil sedikit mengurai kemacetan. "Pola pengaturan lalu lintas yang diterapkan cukup signifikan dapat mengurangi kemacetan di Kawasan Masijd Raya Al Jabbar," katanya. Namun, kata dia, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan sebagai bentuk respon terhadap masyarakat. Serta mempertimbangkan efektivitas pengaturan lalu lintas yang diterapkan di kawasan Masjid Raya Al Jabbar pasca uji coba MRLL 12-13 Januari 2023 lalu. Adapun pola pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan pasca uji coba adalah sebagai berikut: 1. Untuk akses masuk Jalan CIMINCRANG merupakan jalan alternatif yang diperuntukan hanya bagi kendaraan kecil, lalu dari arah cimincrang setelah rel kereta wajib belok kiri menuju jalan SOR GBLA untuk kendaraan (R4) , Untuk kendaraan (R2) warga sekitar diperbolehkan lurus ke rancanumpang. 2. Sedangkan untuk Jalan SOR GBLA dan jalan rancanumpang diterapkan 1 arah untuk kendaraan (R4). 3. Kendaraan besar seperti bus dan truk dilarang melintas melalui Jalan Cimencrang. Tapi, masih bisa melewati Jalan Gedebage Selatan. 4. Selain itu, sebagai akses keluar kawasan akan diarahkan melalui summarecon melintasi jembatan baily. Hingga berita ini diturunkan, Masjid Al Jabbar, terus dipadati ribuan pengunjung. Mereka memadati area halaman masjid hingga ke dalam masjid. Para pengunjung dari berbagai daerah di Jabar itu terlihat sibuk berfoto di setiap sudut kawasan Masjid Al Jabbar. Tapi, demi mendapatkan foto yang bagus beberapa pengunjung terlihat menginjak rumput taman di depan masjid. Akses jalan menuju Masjid Al Jabbar pun, masih, mengalami kemacetan. Termasuk, akses Jalan Gede Bage Selatan mengalami kemacetan cukup panjang hingga beberapa kilometer. N Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Jalan menuju Masjid Al Jabbar macet total. Bahkan, dari mulai Jalan Soekarno Hatta, kendaraan tak bergerak lebih dari satu jam. Begitu juga, di Jalan Cimincrang atau area perlintas kereta api, hingga pukul 12.00 WIB kendaraan stuck lebih dari satu jam.

Berdasarkan pantauan Republika, kendaraan tak bisa bergerak selain karena jalan yang sempit, tingginya volume kendaraan juga kondisi di perparah dengan banyaknya kendaraan yang parkir di sembarang tempat. Selain itu, banyak PKL berjualan di sembarang tempat membuat di depan jalan Masjid Al Jabbar atau Jalan Cimincrang padat dengan kerumunan manusia. Kendaraan yang melewati jalan tersebut pun, akhirnya terhambat.

Baca Juga

Menurut Kabid Lalu Lintas Dishub Jabar, Agus Pribadi, sekitar pukul 10.00 WIB, pintu masuk A ke masjid Al Jabbar sempat ditutup. Yakni, di ruas Rancanumpang. Karena, kendaraan di area tersebut sudah penuh. Semua kendaraan pun, diarahkan ke arah SOR GBLA.

"Pintu masuk A ke masjid Al Jabbar ditutup sementara soalnya penuh," ujar Agus, Ahad (15/1/2023).

Saat ditanya tentang evaluasi hasil uji coba manajemen rekaya lalu lintas di sekitar Masjid Raya Al Jabbar yang sudah dilaksanakan sejak tanggal 12-13 Januari 2023, Agus mengatakan, disimpulkan bahwa penerapan rekayasa selama dua hari berhasil sedikit mengurai kemacetan.  

"Pola pengaturan lalu lintas yang diterapkan cukup signifikan dapat mengurangi kemacetan di Kawasan Masijd Raya Al Jabbar," katanya. 

Namun, kata dia, ada beberapa penyesuaian yang dilakukan sebagai bentuk respon terhadap masyarakat. Serta mempertimbangkan efektivitas pengaturan lalu lintas yang diterapkan di kawasan Masjid Raya Al Jabbar pasca uji coba MRLL 12-13 Januari 2023 lalu.

Adapun pola pengaturan lalu lintas yang akan diterapkan usai uji coba adalah sebagai berikut:

1. Untuk akses masuk Jalan CIMINCRANG merupakan jalan alternatif yang diperuntukan hanya bagi kendaraan kecil, lalu dari arah cimincrang setelah rel kereta wajib belok kiri menuju jalan SOR GBLA untuk kendaraan (R4) , Untuk kendaraan (R2) warga sekitar diperbolehkan lurus ke rancanumpang. 

2. Sedangkan untuk  Jalan SOR GBLA dan jalan rancanumpang diterapkan 1 arah untuk kendaraan (R4).

3. Kendaraan besar seperti bus dan truk dilarang melintas melalui Jalan Cimencrang. Tapi, masih bisa melewati Jalan Gedebage Selatan.

4. Selain itu, sebagai akses keluar kawasan akan diarahkan melalui summarecon melintasi jembatan baily.

Hingga berita ini diturunkan, Masjid Al Jabbar, terus dipadati ribuan pengunjung. Mereka memadati area halaman masjid hingga ke dalam masjid. Para pengunjung dari berbagai daerah di Jabar itu terlihat sibuk berfoto di setiap sudut kawasan Masjid Al Jabbar. Tapi, demi mendapatkan foto yang bagus beberapa pengunjung terlihat menginjak rumput taman di depan masjid.

Akses jalan menuju Masjid Al Jabbar pun, masih, mengalami kemacetan. Termasuk, akses Jalan Gede Bage Selatan mengalami kemacetan cukup panjang hingga beberapa kilometer.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement