Ahad 15 Jan 2023 21:35 WIB

Iran dan Saudi Sepakat Lanjutkan Diskusi untuk Normalisasi

Sejak April 2021, Iran dan Saudi telah berupaya memulihkan hubungan diplomatik

Red: Esthi Maharani
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Abdollahian mengatakan negaranya dan Arab Saudi pada Desember lalu telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan bilateral yang akan mengarah pada normalisasi hubungan kedua negara.
Foto: AP/Vahid Salemi
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Abdollahian mengatakan negaranya dan Arab Saudi pada Desember lalu telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan bilateral yang akan mengarah pada normalisasi hubungan kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Menteri Luar Negeri Iran Hossein Abdollahian mengatakan negaranya dan Arab Saudi pada Desember lalu telah sepakat untuk mengadakan pembicaraan bilateral yang akan mengarah pada normalisasi hubungan kedua negara.

Pernyataan itu disampaikan Abdollahian ketika konferensi pers bersama dengan mitranya dari Lebanon Abdallah Bou Habib di Ibu Kota Beirut pada Jumat (13/1/2023), demikian dikutip dari kantor berita Anadolu.

Baca Juga

Menurut Abdollahian, dia telah melakukan percakapan bersahabat dengan Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud dalam dua kali kesempatan yaitu pada KTT Baghdad dan KTT di Amman, Yordania---yang merupakan pembicaraan tingkat tinggi pertama antara kedua pihak sejak 2016.

"Mitra saya dari Saudi meyakinkan saya tentang kesediaan negaranya untuk melanjutkan dialog dengan Iran," kata diplomat top Iran itu.

Kedua negara tetangga memutuskan hubungan diplomatik mereka setelah misi diplomatik Saudi di Teheran diserang oleh massa yang emosi pada Januari 2016 atas eksekusi seorang ulama Syiah Saudi, Sheikh Nimr al-Nimr.

Sejak April 2021, Teheran dan Riyadh telah mengadakan pembicaraan, ditengahi oleh Baghdad, untuk memulihkan hubungan diplomatik.

Kedua belah pihak telah mencatat kemajuan sementara terobosan telah dihindari.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ قَالَ اللّٰهُ يٰعِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ اذْكُرْ نِعْمَتِيْ عَلَيْكَ وَعَلٰى وَالِدَتِكَ ۘاِذْ اَيَّدْتُّكَ بِرُوْحِ الْقُدُسِۗ تُكَلِّمُ النَّاسَ فِى الْمَهْدِ وَكَهْلًا ۚوَاِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرٰىةَ وَالْاِنْجِيْلَ ۚوَاِذْ تَخْلُقُ مِنَ الطِّيْنِ كَهَيْـَٔةِ الطَّيْرِ بِاِذْنِيْ فَتَنْفُخُ فِيْهَا فَتَكُوْنُ طَيْرًاۢ بِاِذْنِيْ وَتُبْرِئُ الْاَكْمَهَ وَالْاَبْرَصَ بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ تُخْرِجُ الْمَوْتٰى بِاِذْنِيْ ۚوَاِذْ كَفَفْتُ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَنْكَ اِذْ جِئْتَهُمْ بِالْبَيِّنٰتِ فَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْهُمْ اِنْ هٰذَآ اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ
Dan ingatlah ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Engkau dapat berbicara dengan manusia pada waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika engkau membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian engkau meniupnya, lalu menjadi seekor burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika engkau mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) di kala waktu engkau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 110)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement