Senin 16 Jan 2023 06:10 WIB

Perhutani Perkuat Bisnis Biomassa dan NBS Tahun Ini

Bisnis Perhutani dituntut bisa berkelanjutan.

Red: Fuji Pratiwi
Pegawai Perum Perhutani KPH Semarang memeriksa tanaman gamal di tempat pesemaian bibit BKPH Tanggung, Desa Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (9/9/2020). Perum Perhutani membudidayakan tanaman gamal (Gliricidia sepium) dan kaliandra merah (Calliandra calothyrsus) itu untuk dikonversi menjadi pelet kayu (wood pellet) sebagai bahan baku energi pembangkit listrik tenaga biomassa yang dapat menggantikan bahan bakar seperti batu bara dengan potensi pasar ekspor Korea Selatan.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Pegawai Perum Perhutani KPH Semarang memeriksa tanaman gamal di tempat pesemaian bibit BKPH Tanggung, Desa Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (9/9/2020). Perum Perhutani membudidayakan tanaman gamal (Gliricidia sepium) dan kaliandra merah (Calliandra calothyrsus) itu untuk dikonversi menjadi pelet kayu (wood pellet) sebagai bahan baku energi pembangkit listrik tenaga biomassa yang dapat menggantikan bahan bakar seperti batu bara dengan potensi pasar ekspor Korea Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Perhutani siap memperkuat bisnis utama di bidang biomassa dan Nature Based Solutions (NBS) pada tahun ini.

Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Kementerian BUMN Rachman Ferry Isfianto mengatakan, Perhutani merupakan salah satu BUMN dengan fondasi dan rencana yang kuat untuk tetap bertahan di keadaan sulit mendatang. Pada 2023,Kementerian BUMN dan Perhutani banyak memiliki tujuan yang sama untuk menciptakan bisnis-bisnis baru biomassa dan NBS.

Baca Juga

"Kita harus berkelanjutan, semua perusahaan dituntut untuk bisa itu. Mari kita bersama-sama menciptakan Perhutani yang seperti itu," kata Rachman dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (15/12023). 

Rachman juga mengungkapkan apresiasi kepada Perhutani yang mencatat laba Rp 520 miliar pada 2022.