REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan harga emas dunia masih dalam tren kenaikan. Pada perdagangan Senin (16/1/2023), harga emas dunia akan diperdagangkan menguat di rentang 1.910,10 dolar AS per troyounce sampai 1.930,30 dolar AS per troyounce.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan harga emas terjadi seiring meredanya tekanan inflasi di AS. Dengan demikian, bank sentral AS Federal Reserve berpotensi memperlambat laju kenaikan suku bunga. "Emas telah menguat selama tiga bulan terakhir karena inflasi yang surut mendorong imbal hasil obligasi dan dolar AS lebih rendah," kata Ibrahim dalam risetnya, dikutip Senin (16/1/2023).
Menurut Ibrahim, pelaku pasar berekspektasi The Federal Reserve tidak agresif dengan kenaikan suku bunga tahun ini dibandingkan 2022. Bahkan, bank sentral diperkirakan akan menyelesaikan pengetatan moneter sebelum 2023 berakhir.
Inflasi AS pada Januari 2023, turun menjadi 4,0 persen dari 4,4 persen pada Desember 2022. Pasar meyakini kenaikan suku bunga selanjutnya pada Februari 2023 hanya akan sebesar 25 bps.
Di sisi lain, dolar AS merosot ke level terendah tujuh bulan terhadap berbagai mata uang lainnya setelah data menunjukkan indeks harga konsumen AS turun ke laju paling lambat dalam setahun.