REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perusahaan operator terminal PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) mencatat arus peti kemas sepanjang 2022 sebanyak 11,16 juta TEUs. Jumlah tersebut tumbuh sekitar 1,08 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021 yang tercatat sebanyak 11,04 juta TEUs.
"Capaian arus peti kemas 2022 sedikit di bawah target yang telah ditetapkan perusahaan sebanyak 11,65 juta teus," kata Corporate Secretary Pelindo Terminal Petikemas Widyaswendra dalam pernyataan tertulisnya, Senin (16/1/2023).
Dia menjelaskan, banyak faktor yang mempengaruhi tidak tercapainya target arus peti kemas perusahaan. Salah satunya yakni berkaitan dengan peti kemas luar negeri yang masih dipengaruhi oleh konflik Rusia dan Ukraina.
Selain itu, Widyaswendra mengatakan masalah penutupan pelabuhan akibat kebijakan lockdown di sejumlah kota di China juga mempengaruhi arus ekspor dan impor. Khususnya di sejumlah terminal peti kemas di Indonesia.
"Peti kemas dalam negeri juga turun, hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor salah satunya cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia,” ucap Widyaswendra.
Widyaswendra menjelaskan, arus peti kemas luar negeri pada 2022 tercatat sebanyak 3,48 juta TEUs atau tercapai 94,28 persen dari target sebanyak 3,66 juta TEUs. Jumlah tersebut naik 2,04 persen dari 2021 sebanyak 3,41 juta TEUs.
Sementara untuk peti kemas dalam negeri sepanjang tahun 2022 tercatat sebanyak 7,67 juta TEUs atau tercapai 96,1 persen dari target sebanyak 7,98 juta TEUs. Arus peti kemas dalam negeri tumbuh 0,65 persen dari 2021 yang tercatat sebanyak 7,62 juta TEUs.
"Prediksi kami pada 2022 kemarin akan ada kenaikan sekitar lima persen sampai tujuh persen dari 2021. Namun realisasinya naik sekitar 1,08 persen. Untuk 2023 ini target kami kurang lebih sebanyak 11,53 juta TEUs," kata Widyaswendra.