Senin 16 Jan 2023 13:30 WIB

Kisah Nyata Allah Melindungi Hamba-Nya dari KDRT Ribuan Tahun Lalu

Hamba yang dilindungi Allah itu adalah seorang wanita korban KDRT suaminya.

Ilustrasi orang beriman berdoa kepada Allah sehingga selalu dilindungi-Nya dari segala cobaan, termasuk dari KDRT.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Ilustrasi orang beriman berdoa kepada Allah sehingga selalu dilindungi-Nya dari segala cobaan, termasuk dari KDRT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sepekan terakhir jagat maya dihebohkan dengan dugaan kekerasan dalam rumah tangga yang melibatkan tokoh publik. Kasus tersebut membetot perhatian publik karena korban diduga mengalami luka. Kasus tersebut kini diusut oleh polisi.

Berdasarkan penelusuran Republika ribuan tahun lalu, tepatnya pada 1300 sebelum masehi, ternyata ada kasus KDRT parah yang disebut Allah dalam Alquran. 

Peristiwa itu terjadi pada masa dakwah Nabi Musa AS. Kalimullah pada waktu itu begitu masyhur. Mukjizatnya berupa tongkat yang dilempar menjadi ular besar dan mencaplok ular-ular penyihir di Mesir sana menjadikan banyak orang ketika itu beriman kepada Musa.

Kemudian Musa menyerukan kepada banyak orang untuk beriman kepada Allah. Banyak dari mereka mengikuti dakwah Nabi Musa. Bahkan dakwah tersebut diimani oleh orang dalam ring satu penguasa Fir’aun, yaitu istrinya sendiri yang benama Asiyah.

Mengetahui sang istri mengimani seruan Musa, Fir’aun murka. Dia menancapkan empat tonggak. Kemudian mengikat kedua tangan dan kaki Asiyah di sana. Kemudian tubuh si wanita salihah itu dijemur di bawah terik mentari yang menyengat badannya.

Apa yang kemudian terjadi ?

Allah melindungi Asiyah. Ketika Fir’aun dan kaki tangannya pergi, malaikat menaungi Asiyah sehingga dia tak terkena panas mentari.

Kemudian Fir’aun dan pasukannya datang membawa batu besar. Ketika itu Asiyah berdoa, “Ya Allah, semoga Engkau berkenan membangunkan rumah di sisi-Mu di dalam surga. Dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya.”

Doa itu tertulis di dalam Surah Tahrim ayat 11:

وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.

Seketika itu Asiyah menyaksikan rumah yang dibangun dengan batu marmer putih. Kemudian ruh keluar dari jasadnya. Setelah itu pasukan Fir’aun menimpakan batu ke tubuh Asiyah, tapi dia tak lagi merasakan sakit, karena ruhnya sudah lebih dahulu meninggalkan jasad.

Begitulah Allah melindungi hamba-Nya yang beriman dari segala kezaliman, termasuk berupa kekerasan dalam rumah tangga alias KDRT.

Kisah tersebut ditulis oleh Imam Nawawi dalam Kitab Uqudullujain.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement