REPUBLIKA.CO.ID, POKHARA -- Seorang saksi merekam video detik-detik jatuhnya pesawat di Nepal. Diwas Bohora yang merekam dari balkon rumahnya itu mengatakan, dia melihat pesawat terbang rendah sebelum tiba-tiba berbelok ke kiri.
“Saya lihat itu dan saya kaget. Saya kira hari ini semua akan hancur dan saya juga akan mati karena pesawat itu,” kata Diwas Bohora.
Bohora mengatakan, setelah jatuh, api merah meletus dan tanah berguncang keras, seperti gempa bumi. "Saya takut melihat adegan itu, saya takut," ujarnya.
Saksi lain, Gaurav Gurung mengatakan, dia melihat pesawat berputar kencang di udara ketika mulai landing. Gurung mengatakan, pesawat jatuh terlebih dahulu ke arah kiri dan jatuh ke ngarai.
Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan, pesawat terakhir melakukan kontak dengan bandara dari dekat Ngarai Seti pada pukul 10:50 waktu setempat sebelum jatuh. Pesawat ATR 72 bermesin ganda, yang dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal, terbang dari Kathmandu ke Pokhara dengan jarak tempuh 200 kilometer selama 27 menit. Pesawat itu membawa 68 penumpang, termasuk 15 warga negara asing, serta empat awak. Otoritas Penerbangan Sipil Nepal mengatakan, orang asing itu terdiri dari lima orang India, empat orang Rusia, dua orang Korea Selatan, dan masing-masing satu orang dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.
Juru bicara polisi di distrik tersebut, Gyan Khakda, mengatakan, 31 jenazah telah diidentifikasi dan akan diserahkan kepada keluarga setelah petugas menyelesaikan laporan post mortem. Sementara jenazah orang asing dan orang yang tidak dapat dikenali akan dikirim ke Kathmandu untuk penyelidikan lebih lanjut.
Pada Ahad (15/1/2023), Twitter dibanjiri dengan foto-foto yang menunjukkan kepulan asap mengepul dari lokasi kecelakaan. Lokasi kecelakaan terletak sekitar 1,6 kilometer dari Bandara Internasional Pokhara. Badan pesawat terbelah menjadi beberapa bagian dan tersebar di ngarai.
Puluhan warga berkerumun di sekitar lokasi kecelakaan dekat bandara di Pokhara saat petugas penyelamat menyisir reruntuhan di tepi tebing dan jurang di bawahnya. Penduduk lokal Bishnu Tiwari bergegas ke lokasi kecelakaan di dekat Sungai Seti untuk membantu pencarian jenazah. Dia mengatakan upaya penyelamatan terhambat oleh asap tebal dan kobaran api.
“Apinya sangat panas sehingga kami tidak bisa mendekati reruntuhan. Saya mendengar seorang pria berteriak minta tolong, tetapi karena api dan asap kami tidak dapat membantunya,” kata Tiwari.
Di Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, anggota keluarga tampak menunggu informasi. Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal bergegas ke bandara setelah kecelakaan itu, dan membentuk panel untuk menyelidikinya.
”Peristiwa itu tragis. Kekuatan penuh tentara Nepal, dan polisi telah dikerahkan untuk penyelamatan,” kata Dahal.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, pihaknya masih berusaha untuk memastikan nasib dua penumpang Korea Selatan. Pemerintah telah mengirim staf ke tempat kejadian. Sementara Duta Besar Rusia untuk Nepal, Alexei Novikov, membenarkan kematian empat warga negara Rusia yang berada di dalam pesawat tersebut.
Gubernur Provinsi Neuquen Argentina, Omar Gutiérrez mengatakan di Twitter bahwa seorang penumpang Argentina dalam penerbangan tersebut adalah Jannet Palavecino. Berdasarkan informasi dari halaman Facebook, Palavecino adalah manajer Hotel Suizo di Kota Neuquen. Dia menggambarkan dirinya sebagai pecinta petualangan.