REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah video Tiktok menjadi viral setelah seorang influencer menyoroti kesalahan umum yang kerap dilakukan oleh penggemar wewangian. Emelia O'Toole yang memiliki akun Tiktok @professorperfume itu menyoal kesalahan penyimpanan parfum.
"Tidak ada seorang pun di Tiktok atau Pinterest yang tahu cara yang tepat untuk menyimpan parfum," kata O'Toole dalam unggahan yang telah dilihat sebanyak 5,2 juta kali dan sudah disukai lebih dari 484 ribu kali.
Menurut O'Toole, menyimpan parfum di kamar mandi bisa membuat kualitas wewangian terimbas. Terutama, jika seseorang sering mandi air hangat. Semua uap dan fluktuasi suhu konstan akan merusak parfum jauh lebih cepat daripada jika parfum disimpan dengan benar.
Sebagian warganet berterima kasih atas saran O'Toole untuk tidak menyimpan parfum di kamar mandi, sementara sebagian lain skeptis dengan pendapat tersebut. Namun, pakar setuju dengan pernyataan O'Toole.
Hal itu disampaikan oleh direktur kreatif merek wewangian The Merchant of Venice, Nicola Pozzani. "Panas dan cahaya adalah musuh terburuk parfum, maka jauhkan mereka dari kamar mandi jika Anda mandi atau berendam di dalamnya, dan (jauhkan dari) jendela kamar mandi Anda," ungkap Pozzani, dikutip dari laman Rte.ie, Senin (16/1/2023).
Dia menjelaskan, suhu panas cenderung memengaruhi top notes dari parfum. Istilah itu merujuk pada aroma awal yang tercium dari parfum selama lima hingga 15 menit pertama setelah disemprotkan. Beberapa jenis wewangian pun lebih rentan daripada yang lain.
Pozzani mengatakan, kemungkinan efek amat terasa pada wewangian aroma jeruk yang ringan, dengan efek berupa aroma yang tidak sesegar sebelumnya. Untuk jenis wewangian itu, menyimpannya di lemari es dapat membuat aromanya jadi lebih stabil.
Bagi penggemar wewangian yang memiliki banyak koleksi cologne, Pozzani mengingatkan untuk lebih berhati-hati. Akan lebih baik jika ada lemari es khusus untuk menyimpan parfum, namun jangan menyimpan di tempat yang sama dengan makanan.
Saat bepergian ke lokasi dengan iklim yang sangat panas atau dingin, disarankan membawa parfum dengan menempatkannya ke dalam botol yang lebih kecil. "Bawa wewangian kayu amber yang lebih hangat, alih-alih aroma yang segar yang akan meninggalkan kulit lebih cepat," ujar Pozzani.
Pakar wewangian di The Fragrance Shop, Steve Thompson, turut menyampaikan pendapatnya mengenai penyimpanan parfum. Penyimpanan di kamar mandi dengan paparan suhu panas disebutnya membuat top notes parfum jadi lebih tajam dan lebih asam.
Secara umum, parfum pun dapat mengeluarkan bau apak. Selain itu, fluktuasi suhu khas kamar mandi dapat menyebabkan masalah pada wewangian jenis eau de toilette dan eau de parfum. Jika disimpan di tempat yang suhunya banyak berubah, dapat menyebabkan wewangian "berkeringat".
Artinya, kondensasi masuk ke dalam wewangian dan menyebabkan reaksi kimia yang tidak diinginkan, mengakibatkan aroma parfum rusak. Daripada menyimpan parfum di kamar mandi, lebih baik disimpan di tempat gelap yang sejuk, seperti laci yang jauh dari sinar matahari langsung.
Itu akan mempertahankan aroma parfum lebih lama. Pada puncak musim panas, saat suhu ruangan terlalu tinggi, bisa mempertimbangkan penyimpanan di kulkas. Namun, penyimpanan terlalu lama di suhu dingin juga tak dianjurkan, sebab dapat membuat aroma parfum tidak berumur panjang.
Secara personal, Thompson setuju parfum portabel adalah yang terbaik. "Saya akan merekomendasikan membeli atomiser yang ramah perjalanan, wadah logam tahan lama yang menjaga aroma tetap stabil di suhu yang berbeda," ujarnya.