Senin 16 Jan 2023 14:47 WIB

Pakistan Targetkan 44 Juta Anak tanpa Polio

Pakistan meluncurkan kampanye antipolio pertamanya tahun ini.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Imunisasi polio dan campak pada balita (Ilustrasi)
Foto: Republika/Musiron
Imunisasi polio dan campak pada balita (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD - Pemerintah Pakistan pada Ahad (15/1/2023) waktu setempat meluncurkan kampanye antipolio pertamanya tahun ini. Sebanyak 44,2 juta anak di bawah usia lima tahun ditargetkan menerima imunisasi polio.

Pakistan dan Afghanistan adalah dua negara di dunia di mana polio terus mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak-anak. Polio memengaruhi sistem saraf anak-anak dan akhirnya menyebabkan kelumpuhan.

Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif mengatakan, Pakistan termasuk di antara sedikit negara yang masih menderita penyakit tersebut. Ia memulai kampanye nasional dengan memberikan obat tetes polio kepada anak-anak di ibu kota, Islamabad.

"(Sebanyak) 20 kasus dilaporkan terjadi di daerah kesukuan Waziristan Utara tahun lalu meskipun penyakit itu dapat diatasi di antara anak-anak lain melalui imunisasi," kata Sharif.

Sekitar 44 juta anak di 156 kabupaten akan diimunisasi polio. Ini termasuk 22,54 juta anak di Punjab, 10,1 juta di Sindh, dan 7,4 juta di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.

Sharif mengatakan, pemerintahnya bersama pemangku kepentingan lainnya, termasuk miliarder AS Bill Gates dan Organisasi Kesehatan Dunia, secara efektif berkontribusi terhadap pemberantasan polio di Pakistan. Dia memberikan sertifikat penghargaan saat peluncuran kepada pekerja polio garis depan dan memuji pengorbanan mereka yang tak ternilai.

Pakistan sering menyaksikan serangan terhadap tim polio dan polisi dikerahkan untuk melindungi mereka. Militan secara keliru mengeklaim bahwa kampanye imunisasi adalah konspirasi Barat untuk mensterilkan anak-anak.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement