Senin 16 Jan 2023 15:56 WIB

Polisi Tangkap 71 Orang Pascabentrok Pekerja Lokal dan Cina di PT GNI

Polisi merevisi jumlah pekerja tewas menjadi dua, 1 asal Cina dan 1 warga Pare-pare.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Agus raharjo
Foto tangkapan layar rusuh di Morowali.
Foto: Dok. Republika
Foto tangkapan layar rusuh di Morowali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menangkap 71 orang pascabentrokan antarpekerja di PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sabtu (14/1/2023). Dari penangkapan tersebut 17 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka perusakan.

Sedangkan 16 orang lainnya dikenakan wajib lapor. Sementara jumlah korban dalam kerusuhan di perusahaan tambang nikel tersebut, kepolisian setempat merevisinya menjadi dua orang meninggal dunia.

Baca Juga

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulteng Komisaris Besar (Kombes) Didik Supranoto kepada Republika.co.id mengatakan dua korban tewas dalam bentrok tersebut adalah XE (30 tahun) pekerja asing, warga negara asal Cina. Sedangkan satu korban lagi, inisial MS (19) pekerja, warga Pare-pare Sulawesi Selatan (Sulsel).

“Adapun terkait penanganan dari 71 yang diamankan 33 dilakukan pemeriksaan, dimana 17 diantaranya terindikasi melakukan perusakan dan telah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Didik, saat dihubungi dari Jakarta, Senin (16/1).

Saat ini, kata Didik, pengamanan di PT GNI masih terus dilakukan. Meskipun Didik menerangkan, situasi dan keamanan di wilayah perusahaan tersebut, sudah aman dan kondusif. Namun tim gabungan dari Polres Morowali Utara, dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) masih siaga di sekitar PT GNI tempat terjadi bentrokan antar pekerja itu.

Menurut Didik, kepolisian juga masih dalam proses menjadi mediator antara pekerja dan PT GNI. “Kapolres Morowali Utara, bersama Forkopimda, dan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, para kades di lingkar perusahaan tambang, menggelar rapat mediasi untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Didik.

Akan tetapi kata dia, sampai Senin (16/1/2023) belum diketahui apa hasil dari rapat mediasi antara pekerja dan manajemen PT GNI. Meskipun begitu, kata Kombes Didi, kepolisian mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi tetap kondusif.

Didik melanjutkan kepolisian juga mengkonfirmasi kabar tak benar tentang adanya upaya pihak keamanan untuk mengungsikan para pekerja asal Cina yang menjadi sasaran dalam bentrok di PT GNI tersebut. “Semua tenaga kerja asing semuanya berada di dalam mess dan dalam pengamanan pihak kepolisian dan TNI,” ujar Didik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement