Senin 16 Jan 2023 16:37 WIB

Gawat, TPA Pengengat Lombok Tengah Diprediksi Penuh Tiga Tahun ke Depan

TPA Pengengat Lombok Tengah diprediksi penuh apabila tidak ada pengurangan sampah.

TPA Pengengat Lombok Tengah diprediksi penuh apabila tidak ada pengurangan sampah (Foto: ilustrasi TPA).
Foto: ANTARA/Asprilla Dwi Adha
TPA Pengengat Lombok Tengah diprediksi penuh apabila tidak ada pengurangan sampah (Foto: ilustrasi TPA).

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyatakan, kondisi tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa Pengengat, kabupaten setempat diperkirakan penuh dalam tiga tahun ke depan. "Kalau tidak ada upaya pengurangan sampah, Blok B di TPA Pengengat, Kecamatan Pujut bakal penuh dalam tiga tahun," kata Sekretaris DLH Kabupaten Lombok Tengah Ahmad Samsuriadi saat acara rapat pembahasan Ranperda RTRW Provinsi NTB di Kantor Bupati Lombok Tengah, Senin (16/1/2023).

Ia mengatakan, produksi sampah di Lombok Tengah saat ini mencapai 0,4 kilogram per orang dalam sehari, sehingga diharapkan ada program pengurangan sampah. "Satu blok A TPA Pengengat sudah penuh dan Blok B itu bakal penuh dalam tiga tahun," katanya.

Baca Juga

Oleh sebab itu, pihaknya berharap adanya lahan baru untuk pembuangan sampah jika TPA tersebut penuh, karena akan menjadi persoalan ke depannya. Persoalan sampah ini tidak hanya menjadi masalah pemerintah daerah hingga pemerintah pusat. Sehingga, pihaknya berharap dalam pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) NTB itu penting untuk dibahas. 

"Ini kondisi TPA di Lombok Tengah," katanya.

Ia mengatakan, pemerintah daerah saat ini terus melakukan berbagai kegiatan untuk mendukung pengurangan sampah ke TPA dengan melakukan pengolahan sampah bersama masyarakat. Hal ini dilakukan agar persoalan sampah ini bisa dikurangi dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. 

"Upaya untuk mengurangi sampah terus dilakukan," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement